Washington, MINA – Amerika Serikat dilaporkan berencana mengungkap proposal bulan ini untuk membangun kembali kamp-kamp pengungsi Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat sebagai kota-kota permanen, sebuah konsep yang sudah ditolak oleh Palestina karena justru hanya menguntungkan Israel.
Atas permintaan Washington, Bahrain akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak 25-26 Juni di Manama untuk membahas aspek ekonomi dari apa yang disebut “Kesepakatan Abad Ini” yang dirancang untuk mencapai perdamaian antara Palestina dan Israel.
Surat kabar Israel Hayom mengutip sebuah sumber yang dekat dengan Gedung Putih mengatakan, AS akan mengusulkan cara untuk menyediakan komunitas perumahan yang stabil bagi Palestina.
Ini dianggap secara fundamental mengubah kehidupan mereka dan menghidupkan kembali situasi ekonomi mereka.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Segera setelah pernyataan AS dikeluarkan, Ahmed Abu Houli, anggota Komite Eksekutif PLO dan Kepala Departemen Urusan Pengungsian, mengatakan bahwa Washington sedang berusaha menjual ilusi.
Secara realistis, langkah seperti itu akan mencoba mengatasi masalah pengungsi, dan Otoritas Palestina (PA) tidak akan menerima ini, Houli menambahkan.
Hamas juga telah menolak rencana perdamaian AS dan meyakini bahwa usulan itu hanya akan sangat menguntungkan Israel.
Langkah ini dipandang hanya akan membiarkan para pengungsi di pengungsiannya, dan membiarkan mereka tanpa hak kembali. (T/RS2/RI-1)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)