Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proposal Perundingan di Paris, Gencatan Senjata 142 Hari

sajadi - Sabtu, 3 Februari 2024 - 19:33 WIB

Sabtu, 3 Februari 2024 - 19:33 WIB

13 Views

Tel Aviv, MINA – Dewan Perang pendudukan Israel membahas proposal kesepakatan pertukaran tahanan dan gencatan senjata  selama 142 hari di Jalur Gaza yang dipresentasikan dalam pertemuan di Paris, Prancis dengan partisipasi pejabat dari Amerika Serikat , Israel, Qatar dan Mesir.

Surat kabar Ibrani Haaretz melaporkan, Jumat (2/2), sumber-sumber yang ikut  dalam sidang kabinet mengatakan, kesepakatan yang diusulkan adalah gencatan selama 142 hari.

“Menurut prinsip-prinsip yang disampaikan pada sesi tersebut, 35 sandera perempuan, lanjut usia dan sakit akan dibebaskan pada gelombang pertama dengan imbalan gencatan senjata selama 35 hari (satu hari gencatan senjata untuk setiap tahanan),” kata seorang sumber yang berpartisipasi dalam sesi tersebut.

“Setelah itu akan dilakukan perundingan mengenai gelombang kedua yang akan berlangsung selama 7 hari. Setelah gelombang kedua, masih akan ada pembebasan 100 sandera lainnya dan untuk masing-masing dari mereka akan ada hari gencatan senjata. Oleh karena itu, kesepakatan akan diperpanjang hingga 100 hari dan berlanjut selama berbulan-bulan,” tambahnya.

Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur

Menurut sumber yang sama, usulan tersebut menimbulkan banyak kritik di antara sejumlah anggota kabinet Israel yang menentang gencatan senjata jangka panjang dan pembebasan sandera secara bertahap.

Perdana Menteri pendudukan Israel Benjamin Netanyahu, mengatakan dalam sesi kabinet, ada tiga syarat yang tidak dapat diterima.

“Pertama: Kami tidak bisa membiarkan perang berhenti setelah kami memulainya untuk melenyapkan Hamas. Kedua: Kami tidak akan membiarkan perang terjadi pembebasan ribuan warga Palestina. Ini adalah fakta yang maknanya jelas bagi kita semua dan yang ketiga, kita tidak akan mengeluarkan tentara dari Jalur Gaza,” tegasnya.

Sementara itu, gerakan perlawanan Hamas belum menyampaikan tanggapannya terhadap proposal kesepakatan pertukaran tersebut.

Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024  

Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan, Hamas menerima proposal gencatan senjata dalam suasana positif dan sedang menunggu tanggapannya terhadap proposal tersebut.

Seorang pejabat senior Hamas mengatakan, akan menanggapi dalam waktu dekat proposal yang mencakup perpanjangan periode gencatan senjata dalam perang di Gaza dan pertukaran tahanan secara bertahap.

Ia menekankan, gencatan senjata permanen merupakan elemen paling penting bagi Hamas, sementara hal lain bisa dinegosiasikan. (T/RE1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel

Rekomendasi untuk Anda