Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Protes Anti-Netanyahu Kembali Digelar Tolak Pemimpin Lama

Rudi Hendrik - Ahad, 11 April 2021 - 15:02 WIB

Ahad, 11 April 2021 - 15:02 WIB

4 Views

Israelis protest against Israeli prime minister Benjamin Netanyahu, near the Prime Minister's official residence in Jerusalem on March 20, 2021, a few days befire the Israeli general elections. Photo by Yonatan Sindel/Flash90 *** Local Caption *** מפגינים הפגנות נגד ראש הממשלה בנימין נתניהו בלפור ירושלים הפגנה

Yerusalem, MINA – Para pengunjuk rasa penentang Perdana Menteri Benjamin Netanyahu kembali berkumpul di seluruh Israel pada Sabtu malam (10/4), menyerukan para politisi untuk bersatu melawan pemimpin yang telah lama menjabat dan membentuk pemerintahan baru, untuk mencegah negara itu menuju pemilu kelima karena kebuntuan politik.

Demonstrasi utama diadakan di luar Kediaman Perdana Menteri di Yerusalem dan rumah pribadi Netanyahu di kota pesisir Caesaria.

Ratusan pengunjuk rasa berkumpul di masing-masing lokasi. Protes yang lebih kecil terjadi di jalan layang dan persimpangan jalan raya di seluruh negeri, Times of Israel melaporkannya.

“Ya untuk perubahan pemerintah. Tidak untuk pemerintah penghasut” adalah slogan untuk demonstrasi hari Sabtu, kelompok protes Black Flags mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024  

“Setelah empat pemilihan umum yang melukai rakyat Israel, ada hasil yang jelas – orang-orang telah memutuskan bahwa mereka menginginkan pemerintahan yang berubah,” kata kelompok itu.

Dengan hasil pemilu Maret yang melanjutkan kebuntuan politik dari tiga pemilu terakhir selama dua tahun terakhir, tidak jelas apakah blok yang mendukung Netanyahu atau blok yang menentangnya akan dapat membentuk pemerintahan.

“Kami menyerukan kepada semua pemimpin partai yang telah menjanjikan perubahan bagi rakyat Israel, agar melakukan segalanya untuk membentuk pemerintahan ‘perubahan’, pemilihan kelima bukanlah pilihan,” tambah Black Flags. (T/RI-1/R1)

 

Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Eropa
Internasional
Palestina