Kairo, 7 Shafar 1436/30 November 2014 (MINA) – Sedikitnya dua orang tewas saat pasukan keamanan Mesir menyerang demonstran yang memprotes putusan pengadilan untuk menjatuhkan dakwaan terhadap mantan Presiden Hosni Mubarak.
Sementara itu, sembilan orang lainnya dilaporkan terluka dan lebih dari seratus ditangkap dalam bentrokan antara polisi dan demonstran yang berkumpul di Tahrir Square, Kairo, Sabtu.
Kendaraan lapis baja dan pasukan keamanan memblokir pintu masuk ke Tahrir Square di malam hari, kata saksi mata.
Sejumlah orang juga menggelar aksi protes terhadap putusan pengadilan di kota Suez di hari yang sama.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pada hari sebelumnya, pengadilan Mesir membebaskan Mubarak dari tuduhan rencana pembunuhan terhadap ratusan demonstran pada aksi demo 2011 lalu yang mengakhiri pemerintahannya.
Pengadilan juga membebaskan Mubarak dari dakwaan korupsi. Namun presiden terguling Mesir Muhamad Mursi tetap di penjara atas tuduhan menggelapkan dana publik.
Tujuh dari komandan Mubarak, termasuk mantan Menteri Dalam Negeri, Habib al–Adly, juga dibebaskan sehubungan dengan meninggalnya 800 demonstran selama terjadinya pemberontakan di Mesir.
Tuduhan korupsi terhadap putra Mubarak, Alaa dan Gamal, juga dihilangkan. Putusan pengadilan tersebut, mengejutkan keluarga mereka yang tewas dalam revolusi, yang telah berkumpul di luar tempat pengadilan.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Ini adalah keputusan yang menindas. Darah anak saya telah terbuang, “kata Mostafa Mursi, yang putranya tewas di depan kantor polisi selama aksi 2011 lalu. (T/P002/R03)
MI’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata