
Gereja Makam Suci di Kota Tua Yerusalem Palestina.(Foto: Wikipedia)
Yerusalem, MINA – Para Pemimpin Kristen pada Ahad (25/2) memutuskan untuk menutup Gereja Makam Suci di Kota Tua Yerusalem untuk memprotes kebijakan pajak dan undang-undang peruntukan lahan yang diusulkan Israel.
Patriark Theophilos III dari Yerusalem, atas nama semua pemimpin dan leluhur Gereja Yerusalem, mengumumkan dalam sebuah konferensi pers bahwa Gereja ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Dia menegaskan penutupan tersebut menjadi bagian dari protes atas kebijakan Israel melawan gereja-gereja tersebut, demikian laporan Kantor Berita Palestina WAFA yang dikutip MINA.
Pihak berwenang Israel baru-baru ini memberlakukan pajak properti (Anona) di atas gereja-gereja, bernilai sampai jutaan shekel.
Baca Juga: 94% Rumah Sakit di Gaza Lumpuh, PBB Peringatkan Bencana Kesehatan
Para leluhur dan kepala gereja di Yerusalem mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa pemberlakuan pajak atas gereja-gereja adalah pelanggaran terhadap semua kesepakatan dan komitmen internasional yang menjamin hak dan keistimewaan tempat ibadah umat Kristiani.
Pernyataan tersebut menekankan bahwa tindakan semacam itu adalah upaya untuk melemahkan kehadiran orang Kristen di kota Yerusalem, memperingatkan terhadap RUU menteri-menteri Israel, yang jika disahkan, dapat digunakan untuk menyita tanah milik gereja-gereja.
Gereja Makam Kudus atau Gereja Makam Suci atau Sanctum Sepulchrum atau Church of the Holy Sepulchre di Yerusalem adalah gereja suci umat Kristen.
Gereja ini diyakini dibangun di atas bukit Golgotha, tempat Yesus Kristus alias Isa Al-Masih disalib, dimakamkan, dan bangkit kembali. Karena itu gereja ini begitu penting bagi umat Kristen.(T/R01/RS3)
Baca Juga: Israel Manipulasi Data, 10.000 Tentara Hilang Sejak Perang di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
http://english.wafa.ps/page.aspx?id=JpRLQma96665745198aJpRLQm
Baca Juga: Genosida Israel di Gaza per 23 Mei 2025: Jumlah Syahid 53.822