Amman, MINA – Puluhan yordania/">anggota parlemen Yordania mengundurkan diri dari sesi parlemen sebagai protes atas kesepakatan air-untuk-energi yang kontroversial dengan Israel dan Uni Emirat Arab.
Abdel Karim al-Daghmi, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, pada Rabu (8/12), memutuskan untuk menunda sidang, yang dijadwalkan untuk membahas pakta tersebut, setelah penarikan mengakibatkan hilangnya quorum, Press TV melaporkan.
Sebelumnya pada hari Rabu, pengunjuk rasa Yordania berkumpul di depan majelis rendah parlemen Yordania di Amman untuk menyerukan pembatalan kesepakatan.
Para pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan “Turunkan kesepakatan rasa malu dengan entitas Zionis” dan “Kesepakatan air-untuk-energi adalah kejahatan baru terhadap tanah air dan warga.”
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Bulan lalu, Yordania, Israel, dan Uni Emirat Arab menandatangani kesepakatan di hadapan utusan iklim AS John Kerry. Inisiatif ini tunduk pada studi kelayakan.
Di bawah pakta tersebut, Yordania akan memasok Israel dengan 600 megawatt listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga surya yang akan dibangun oleh UEA, sementara Israel akan menyediakan air yang langka. Yordania akan mendapat 200 juta meter kubik air desalinasi sebagai imbalannya.
Setelah perjanjian diumumkan, beberapa demonstrasi mengguncang Yordania dan seruan telah meningkat untuk memutuskan hubungan dengan Tel Aviv dan membatalkan proyek tersebut.
Yordania menandatangani apa yang disebut kesepakatan damai dengan Israel pada tahun 1994, tetapi rakyat Yordania bertentangan dengan pemerintahnya dan menentang segala bentuk normalisasi hubungan dengan rezim pendudukan.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Sebagian besar orang Arab menentang normalisasi dan mendukung perjuangan Palestina. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan