Lembah Jordan, MINA – Sidang kabinet Palestina yang dipimpin langsung oleh Perdana Menteri Mohammad Shtayyeh dilakukan sehari setelah Israel menyatakan akan mencaplok wilayah itu dari negeri Palestina.
Mohammad Shtayyeh memimpin rapat rutin pekanan pada Senin (16/9) dan berjanji pemerintahnya akan mendukung pengembangan program-program pertanian Palestina di wilayah tersebut. Media Palestinepost24 melaporkan.
Pertemuan itu terjadi sehari setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang juga memimpin pertemuan pemerintah di daerah itu, setelah berjanji pekan lalu untuk mencaplok sebagian besar wilayah Palestina jika ia terpilih kembali setelah pemungutan suara nasional Selasa (17/9) hari ini.
Rapat kabinet Palestina biasanya berlangsung di Ramallah. Perdana menteri Shtayyeh juga berterima kasih kepada negara-negara yang mengutuk Netanyahu untuk mencaplok Lembah Jordan yang luasnya merupakan seperempat dari Tepi Barat.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Sejumlah negara Eropa, Arab, dan negara-negara lain mengecam pernyataan Netanyahu, dengan mengatakan itu merupakan “pelanggaran hukum internasional.”
Shtayyeh menambahkan bahwa Palestina akan menuntut Israel di pengadilan internasional karena “mengeksploitasi tanah mereka,” mengklaim bahwa Israel telah menanam lebih dari satu juta pohon palem di Tepi Barat sejak 1967.
Palestina berharap Tepi Barat termasuk Lembah Jordan, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur merupakan wilayah negaranya yang berdaulat tanpa ada pencaplokan lagi dari Zionis Israel. (T/ara/B01).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka