Protes Pro-Palestina Mengikuti PM Netanyahu Selama Tur Eropa

Paris, MINA – Di tengah kebangkitan gerakan pro-Palestina, Perdana Menteri Israel telah menghadapi protes dan kecaman selama kunjungannya ke Eropa pekan ini.

Dalam dua hari pertama dari lawatannya tempat dia bertemu dengan para pemimpin Jerman dan Perancis pada hari Senin dan Selasa, masing-masing, Netanyahu disambut oleh para pemrotes di ibu kota Eropa, mengutuk kekerasan Israel terhadap warga Palestina, Dayli Sabah melaporkan, Kamis (7/6).

Pasukan Israel telah membunuh 61 orang Palestina dan melukai ratusan lainnya selama hari-hari protes di sepanjang perbatasan Gaza terhadap pendudukan wilayah Palestina dan pembukaan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Yerusalem bulan lalu.

Di Jerman, pengunjuk rasa berkumpul di luar parlemen, yang terletak di seberang Kekanseliran tempat Netanyahu bertemu Kanselir Angela Merkel pada Senin, Daily Sabah melaporkan.

Mereka meneriakkan slogan “Freedom to Palestine,” “Netanyahu not welcome”, dan membawa foto orang Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel. Beberapa orang memegang gambar Razan al-Najjar, seorang paramedis Palestina berusia 21 tahun yang merupakan korban terakhir kebrutalan dan agresi Israel. Al-Najjar ditembak mati ketika mencoba untuk mengobati para demonstran yang terluka oleh tembakan Israel pekan lalu di Jalur Gaza.

Burhan Yassin, salah satu pengunjuk rasa, mengatakan kepada Anadolu Agency (AA) bahwa para pemimpin politik Eropa seharusnya tidak menerima Netanyahu “di saat orang-orang Palestina dibunuh atau ditangkap setiap hari di wilayah Palestina.”

“Dia datang ke sini untuk meminta lebih banyak senjata dan uang untuk membunuh lebih banyak orang Palestina. Itu tidak bisa diterima,” kata Yassin.

Pada Selasa, para pengunjuk rasa turun ke jalan di Paris untuk memprotes kunjungan perdana menteri Israel – fokus mereka adalah kebijakan Israel terhadap Palestina. Mereka menuntut perdana menteri Israel untuk diadili sebagai penjahat perang.

Foto-foto Al-Najjar juga mengemuka dalam unjuk rasa di Paris. Perancis, sekutu dekat Israel, melarang unjuk rasa yang lebih besar di luar ruang pameran Grand Palais tempat para pemimpin Perancis dan Israel dijadwalkan untuk meluncurkan inisiatif bersama. Sebaliknya, para pemrotes dipaksa untuk menggelar demonstrasi mereka jauh dari lokasi.

Beberapa serikat wartawan di Perancis juga memprotes kunjungan pemimpin Israel itu. Mereka mengutuk pembunuhan warga sipil di Gaza dan serangan terhadap wartawan. Setidaknya dua wartawan tewas oleh tembakan Israel ketika meliput protes di perbatasan Gaza antara Maret dan April.

Serikat Perancis menyatakan tidak percaya pada bagaimana “Netanyahu diizinkan untuk berkunjung seperti tidak ada yang terjadi sementara para ahli mempertimbangkan apa yang terjadi di Gaza merupakan kejahatan perang.”

Netanyahu dijadwalkan bertemu Perdana Menteri Inggris Theresa May dan unjukrasa menentang kunjungan itu diperkirakan akan diadakan di sana juga. Perdana Menteri Israel disambut oleh ribuan demonstran selama kunjungan ke London tahun lalu. (T/R11)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0