Jakarta, (MINA) – Proyek Kerjasama Perdagangan Uni Eropa-Indonesia (EU-Indonesia Trade Cooperation Facility/TCF) yang sudah berjalan selama empat tahun sejak 2013 secara resmi telah berakhir dan ditutup di Fairmont Hotel Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (11/11).
Uni Eropa menggelontorkan dana sebesar 12.5 juta euro dimanfatkan untuk mendatangkan tenaga ahli Eropa. Bekerjasama dengan delapan kementerian dan lembaga pemerintahan Indonesia melakukan lebih dari 300 sesi monitoring terkait proyek ini.
“TCF telah menjadi proyek unggulan Uni Eropa selama empat setengah tahun terakhir, banyaknya bidang dan bobot tenaga ahli serta komitmen lembaga kementerian sungguh mengesankan,” ujar Duta Besar Uni Eropa Vincent Guerent di Jakarta, Jumat (11/11), MINA melaporkan.
TCF merupakan proyek yang bertujuan untuk memperkuat lembaga-lembaga pemerintah dalam meningkatkan kualitas iklim perdagangan dan investasi agar terciptanya perkembangan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
Guerent menambahkan, dari pembentukan model kapasitas ekonomi dan perdagangan hingga investasi serta inovasi, proyek TCF ini banyak menuai keberhasilan dan patut dibanggakan.
“Hasil yang dibuahkan oleh proyek ini pada akhirnya akan berkontribusi terhadap Perjanjian Kerjasama Perekonomian Komprehensif Uni Eropa-Indonesia,” katanya.
Keberhasilan yang didapat salah satunya adalah Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) menciptakan model ekonomi dan prediksi yang mampu menghasilkan analisa dan studi dampak dalam lingkup global, nasional, dan provinsi.
Serta Kementerian Perdagangan, TCF membantu mengembangkan program baru meliputi langkah-langkah branding Indonesia untuk mendukung pertumbuhan dan stabilitas negara jangka panjang.
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Dan beberapa keberhasilan lainnya yang menguntungkan pemerintah juga masyarakat Indonesia. (L/M09/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi