Brasilia, MINA – Komunitas aktivis kemanusiaan di Brasil meluncurkan proyek “Saya Mendengar Anda” untuk membantu para pengungsi Palestina di dalam dan di luar Brasil.
Proyek berfokus pada pengungsi Palestina, terutama para pengungsi di Jalur Gaza, dengan memberikan konsultasi medis gratis melalui platform online mereka. Quds Press melaporkan, Senin (7/2).
Proyek ini menyediakan konsultasi medis bagi pengungsi yang menjadi korban krisis kemanusiaan dalam bahasa ibu mereka, serta meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang bagaimana mengakses perawatan kesehatan fisik dan psikologis.
Proyek tersebut, menurut pendiri aktivis Bruna Kadlitz, telah memberikan konsultasi medis kepada lebih dari lima puluh orang dari sembilan kebangsaan berbeda di delapan negara bagian Brasil. Termasuk sejumlah konsultasi dari warga Palestina di Suriah, Lebanon, Palestina, dan Jalur Gaza.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Kadlitz mengatakan, pendudukan Israel telah menghapus hak dan kemanusiaan warga Palestina, termasuk hak atas kesehatan fisik dan mental.
“Kita juga tahu bahwa infrastruktur medis di Gaza tidak stabil, yang membuat segalanya lebih sulit. Tanpa kesehatan fisik dan mental, jalan menuju kebebasan dan penentuan nasib sendiri lebih panjang,” ujarnya.
Ia menambahkan, para pengungsi Jalur Gaza adalah tujuan terpenting dari proyek tersebut.
“Yang mereka butuhkan hanyalah membuat janji dengan dokter secara online, dan kemudian pengungsi dapat memperoleh pemeriksaan dan perawatan yang diperlukan tanpa biaya apa pun,” lanjutnya.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Koordinator proyek di Gaza, Razan Al-Saafin mengatakan, “Proyek ini membentuk hubungan antara dokter yang memenuhi syarat di Brasil dengan pasien pengungsi di Gaza.”
“Saya berharap banyak proyek seperti ini, karena menghemat waktu, tenaga dan uang,” imbuhnya.
Pendiri proyek ini, aktivis hak-hak pengungsi Brasil, Bruna Cadelitz, juga seorang penulis kemanusiaan dan pelancong.
Ia meninggalkan profesi dokter gigi untuk mendedikasikan waktunya bagi para pengungsi di seluruh dunia. Ia mengunjungi dan bekerja dengan banyak komunitas pengungsi di Palestina, Afrika Selatan, Lebanon, Yordania, Turki, Serbia, Prancis, dan negara-negara lain. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)