Surabaya, MINA – Pertandingan FIFA Matchday antara Indonesia vs Palestina di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Rabu (14/6) malam, lebih dari sekedar pertandingan resmi FIFA.
“FIFA Matchday atau pertandingan resmi agenda FIFA, itu adalah pertandingan penting untuk organisasi PSSI. Tetapi lebih penting lagi ini pertandingan antar saudara dan sahabat,” kata Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur, Ahmad Riyadh.
Menurut Riyadh, ini menjadi pertandingan persaudaraan dan persahabatan, karena pada waktu Indonesia memproklamirkan kemerdekaan pada tahun 1945, Palestina dan Mesir menjadi negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia.
“Hari ini ketika Palestina membutuhkan dukungan untuk kemerdekaannya, Indonesia aktif memberikan dukungan dan bantuan. Inilah pertandingan persaudaraan dan persahabatan, bersaudara karena memang lebih dari saudara, bersahabat karena memang terus bersahabat dalam suka dan duka,” ucapnya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Tebal Jumat Ini, Sebagian Hujan
Mengenai hasil pertandingan, kata Riyadh, seperti disampaikan pemain Palestina yang pernah merumput di Indonesia Mohammed Rashid bahwa kalah atau menang, bukan tujuan. Tetapi pemain Indonesia dan Palestina menampilkan permainan terbaik untuk rakyat Indonesia, harapan untuk meningkatkan jalinan persahabatan.
Sebagaimana diketahui, menurut dia, andalan Palestina ialah Mohammed Rashid memiliki peranan penting di lini tengah Palestina. Apalagi, saat di Persib Bandung. Pemain berkewarganegaraan Palestina tersebut sukses menjadi gelandang penyerang Persib Bandung pada BRI Liga 1 2021.
“Saya sangat senang dan bangga bisa berkunjung ke Indonesia dan ini menjadi negara kedua saya, dan tentunya pertandingan persahabatan ini yang di adakan oleh FIFA, ini sebuah kebanggan bagi kami. Karena kami sudah menjadi bagian dari Indonesia, kami Muhammad Rashid sangat bangga dengan pertandingan ini,” kata Rashid.
Menurutnya, meski Palestina dalam keadaan tidak stabil karena gempuran Israel, timnya tetap memotivasi untuk tampil bagus.
Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online
“Pertandingan sepakbola ini, kita mengeluarkan energi tapi dengan itu semua kami berusaha bangkit, berusaha menunjukan pada dunia bahwa kami bangsa yang kuat, dan kami menampilkan pada dunia bahwasanya Palestina itu ada. Karena pertandingan sepakbola ini kami berusaha menguatkan diri, dan kami mendoakan semoga Allah merahmati para syuhada, para orang-orang yang berjuang untuk kemerdekaan Palestina,” ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan, keberadaannya yang dulu sebagai pemain persib dan sekarang datang sebagai pemain timnas Palestina.
“Tentunya ini sebuah keadaan yang kami alami, yang kami rasakan tentu persib adalah dalam hati kami, jadi kami bermain sebagai orang Palestina dan itu tetap kami sekarang berjuang sebagai timnas Palestina,” katanya.
“Tentu ini sebuah profesionalisme kami bertanding sesuai dengan porsi yang diserahkan kepada kami,” tambahnya. (L/R11/RS2)
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)