Jakarta, MINA – Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan mendukung pihak Kepolisian untuk menyelidiki insiden di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang yang menyebabkan ratusan suporter meninggal dunia.
Pertandingan Liga 1 Indonesia antara Arema FC dan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10), yang berakhir 2-3 untuk kemenangan tim tamu berakhir ricuh seusai laga.
“PSSI menyesalkan tindakan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan. Kami berduka cita dan meminta maaf kepada keluarga korban serta semua pihak atas insiden tersebut. Untuk itu PSSI langsung membentuk tim investigasi dan segera berangkat ke Malang,” kata Iriawan seperti dikutip dari website resmi PSSI.
PSSI kemudian memutuskan untuk sementara menghentikan kompetisi Liga 1 2022/2023 selama satu pekan. Selain itu tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta mengatakan, jumlah korban meninggal akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang berjumlah 127 orang, yang terdiri dari suporter Arema FC dan anggota polisi.
“Telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri,” ujar Nico seperti dikutip dari Detik Jatim, Ahad (2/10).
Nico mengatakan yang meninggal di dalam stadion ada 34 orang. Sementara korban yang lain meninggal di rumah sakit pada saat proses pertolongan.
Kericuhan sendiri bermula saat para suporter menyerbu lapangan usai timnya kalah melawan Persebaya. Banyaknya suporter yang menyerbu lapangan direspon polisi dengan menghalau dan menembakkan gas air mata. Gas air mata juga ditembakkan ke arah tribun. Tembakan gas air mata tersebut membuat para suporter panik, berlarian, dan terinjak-injak. (R/RE1/P1)
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Mi’raj News Agency (MINA)