Jakarta, MINA – Menteri Pertahanan (Menhan) RI Ryamizard Ryacudu dengan didampingi Duta Besar LBBP RI untuk Republik Filipina Sinyo Harry Sarundajang, Selasa (26/6), menyaksikan penyerahan dua unit pesawat NC212i dari PT Dirgantara Indonesia (PTDI) kepada Angkatan Udara Filipina, di Hangar Haribon, Clark Air Base, Filipina.
Melalui siaran pers Puskompublik Kemhan, Rabu (27/6), mengungkapkan Pesawat NC212i Philippine Air Force ini merupakan Proyek Akuisisi Pesawat Terbang Angkut Ringan Bersayap Tetap di bawah Program Modernisasi Angkatan Bersenjata Republik Filipina. Kehadirannya diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan Angkatan Udara Filipina dalam mendukung sejumlah misi.
Direktur Utama PTDI Elfien Goetoro menjelaskan, PTDI berhasil melakukan ferry flight dua unit pesawat NC212i dengan kode registrasi AX-2119 dan AX-2120 untuk Philippine Air Force dari Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung, Indonesia menuju Clark Air Base, Mabalacat City, Pampanga, Filipina.
Pimpinan Misi Ferry Flight, Captain Esther Gayatri Saleh, Chief Test Pilot PTDI sebagai Pilot In Command (PIC) dan Captain Ervan Gustanto sebagai First Officer (FO) serta Ir. Nurcholis sebagai Flight Test Engineer (FTE) berhasil melakukan ferry flight pesawat NC212i dengan kode registrasi AX-2119.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Sedangkan Captain Adi Budi Atmoko sebagai PIC dan Captain Zulda Hendra sebagai FO serta Ir. Mula F Butar Butar sebagai FTE berhasil melakukan ferry flight pesawat NC212i dengan kode registrasi AX-2120.
Rute yang dilalui kedua pesawat NC212i yaitu Husein Sastranegara, Bandung – Syamsudinnoor, Banjarmasin – Juwata, Tarakan – Puerto Princessa, Filipina – Clark Air Base, Mabalacat City, Pampanga, Filipina.
“Pada 14 Juni 2018, dua unit pesawat NC212i tiba di DAP, 420th Supply Wing, PAF, Clark Air Force Base (Air Force City), Pampanga, Filipina,” ungkap Elfien.
Pada 19 Juni 2018, dilakukan Flight Acceptance Test dengan subject test yang sudah disepakati bersama salah satu diantaranya adalah one engine in operative dan air start performance. Flight Acceptance Test dipimpin oleh Chief Test Pilot PTDI, Captain Esther Gayatri Saleh, pesawat NC212i kode registrasi AX-2119 melakukan terbang selama 1 jam 55 menit, sedangkan pesawat NC212i kode registrasi AX-2120 terbang selama 1 jam 15 menit. Flight Acceptance Test diterima oleh Philippine Air Force Pilot, Major Ronald dan Major Amora.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Menurutnya, Pengiriman dua unit pesawat NC212i merupakan Proyek Akuisisi Pesawat Terbang Angkut Ringan Bersayap Tetap di bawah Program Modernisasi Angkatan Bersenjata Republik Filipina. Keunggulan yang dimiliki pesawat NC212i akan memberikan keuntungan yang besar untuk meningkatkan kesiapan dari Angkatan Udara Filipina dalam mendukung berbagai misinya, seperti: Pertahanan Teritorial, Keamanan dan Stabilitas; Bantuan Kemanusiaan dan Penanggulangan Bencana; dan Pertahanan Internasional dan Keterlibatan Keamanan.
“Dengan menyerahkan kedua pesawat ini, diharapkan kita dapat memenuhi kebutuhan Angkatan Udara Filipina dan kami juga sangat berharap kedua pesawat ini memiliki peran penting dalam mendukung segala pesyaratan operasi Angkatan Udara Filipina. Selanjutnya, kami berharap dapat memperkuat hubungan antara dua negara melalui skema G2G yang solid,” jelas Elfien Goentoro.
Kedua pesawat NC212i yang diserahkan kepada Angkatan Udara Filipina telah sepenuhnya dikerjakan oleh PTDI dan hingga saat ini total pesawat NC212 series yang telah diproduksi oleh PTDI adalah sebanyak 114 unit. Sejak Oktober 2011, PTDI adalah satu-satunya industri pesawat terbang di dunia yang memproduksi pesawat NC212i.(R/R01/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu