Bandung, MINA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut, PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia yang berlokasi di Bandung mampu memproduksi alat bantu pernafasan (ventilator) dengan harga yang jauh lebih murah dari harga produk impor.
“Ventilator untuk pasien covid yang selama ini impor dan mahal sekitar Rp. 500-700 juta per unit, tapi hanya Rp. 10-15 juta per unit, produksi PT Pindad untuk tipe pasien akut dan PT Dirgantara Indonesia untuk tipe pasien moderat,” kata Ridwan Kamil dalam akun Instagram Sabtu (25/4).
Gubernur Jawa Barat tersebut mengatakan, kedua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu telah membuktikan bahwa Indonesia mampu memproduksi alat kesehatan semacam ventilator.
PT Pindad yang biasa membuat senjata dan kendaraan militer kini siap memproduksi 200 ventilator per bulan bekerjasama dengan UGM dan UI. Adapun PT DI yang biasa memproduksi pesawat terbang, bekerjasama dengan ITB dan Yayasan Salman ITB bisa memproduksi 500 ventilator per pekan.
Baca Juga: Stan MHM di IBF 2025 Jadi Wadah Remaja Belajar Menulis Konten Humanis dan Berdaya
“Insyaallah, semua rumah sakit yang merawat pasien covid tidak akan kekurangan alat bantu pernapasan atau ventilator lagi dan tidak usah impor lagi,” katanya.
Ventilator buatan PT Pindad dan PTDI telah lolos uji produk dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Kementerian Kesehatan. Setelah itu, kedua perusahaan siap memproduksi secara massal.
“Inilah kerja bersama dari para inventor dan industri di Jawa Barat untuk Indonesia dan kelak dunia, dalam menangani masalah Covid-19,” kata Ridwan Kamil. (L/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Majelis Hukama Muslimin Gaungkan Seruan Persatuan Umat Ahlul Qiblat di IBF 2025