Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puasa Asyura 10 Muharram Menghapus Dosa Setahun yang Lalu

Ali Farkhan Tsani Editor : Widi Kusnadi - Jumat, 12 Juli 2024 - 12:57 WIB

Jumat, 12 Juli 2024 - 12:57 WIB

63 Views

Puasa Asyura (ilustrasi)

Oleh Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita MINA

Saat ini kita telah memasuki awal Tahun Baru Islam Muharram 1446 Hijriyah, insya-Allah kita akan berjumpa dengan amalan yang utama, yaitu Puasa Hari Asyura atau puasa sunah pada tanggal 10 Muharram.

Di dalam sebuah hadits shahih riwayat Muslim disebutkan bahwa puasa pada bulan Muharram ini adalah sebaik-baik puasa. Seperti disebutkan dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

Baca Juga: Pilkada 2024 Ajang Merajut Persaudaraan

Artinya: “Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam (tahajud).” (HR Muslim).

Menurut ulama, Muharram disebut ‘Syahrullah’ (bulan Allah) menunjukkan kemuliaan bulan tersebut.

Adapun maksud puasa pada bulan Allah adalah Puasa Asyura, yatu puasa pada tanggal 10 Muharram. Ada juga yang berpendapat adalah hari-hari pada bulan Muharram.

Khusus Puasa Asyura, tanggal 10 Muharram, keutamaan pahalanya dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu. Ini seperti disebutkan  dalam hadits:

Baca Juga: Amalan-Amalan di Bulan Rabiul Awal

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Artinya: “Dan Nabi ditanya mengenai keutamaan Puasa Arafah, maka menjawab, ”Puasa Arafah menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan Puasa ’Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim).

Adapun awal permulaan puasa Asyura pada masa Rasulullah ini, disebutkan dalam hadits :

قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ فَرَأَى الْيَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ مَا هَذَا قَالُوا هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللَّه بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ فَصَامَهُ مُوسَى شُكْرًا قَالَ فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ نَحْنُ نَصُوْمُهُ تَعْظِيْمًا لَهُ

Baca Juga: Kisah Perjuangan Relawan Muhammad Abu Murad di Jenin di Tengah Kepungan Pasukan Israel

Artinya: “Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tiba di Madinah, kemudian beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Beliau bertanya :”Apa ini?” Mereka menjawab :”Sebuah hari yang baik, ini adalah hari dimana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka, maka Nabi Musa berpuasa pada hari itu sebagai wujud syukur. Maka beliau Rasulullah pun bersabda: ”Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian (Yahudi), maka kami akan berpuasa pada hari itu sebagai bentuk pengagungan kami terhadap hari itu.” (HR Bukhari dan Muslim).

Di samping puasa Asyura tanggal 10 Muharram, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga menganjurkan, bagi yang ingin, bisa juga menambahkannya berpuasa pada tanggal 9 Muharram, atau disebut dengan Puasa Tasu’ah.

Ini seperti disebutkan di dalam hadits dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ’Anhuma, bahwa ketika Nabi Shallallahu ’Alaihi Wasallam melakukan puasa hari ’Asyura dan menganjurkan kaum Muslimin untuk melakukannya, pada saat itu ada yang berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى.

Baca Juga: Doa Hari Jumat yang Diamalkan Rasulullah

Artinya : “Wahai Rasulullah, hari ini (hari ke sembilan Muharram) adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashrani.” Lantas beliau mengatakan:

فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ

“Apabila tiba tahun depan – insya Allah (jika Allah menghendaki) – kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.” Ibnu Abbas mengatakan,

فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّىَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم

Baca Juga: Kepemimpinan Umat Islam dan Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia

“Belum sampai tahun depan, Nabi Shallallahu ’Alaihi Wasallam sudah meninggal dunia.” (HR Muslim).

Mengapa sebaiknya menambahkan dengan puasa pada hari kesembilan? Syaikh Imam An-Nawawi menjelaskan, para ulama berkata bahwa maksudnya adalah untuk menyelisihi orang Yahudi yang berpuasa tanggal 10 Muharram saja.

Demikian keutamaan Puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram, yang diawali dengan puasa Tasu’ah pada tanggal 9 Muharram.

Semoga kita dapat mengamalkannya dan mendapatkan keutamaannya, yakni menghapuskan dosa-dosa kita satu tahun yang lalu. Aamiin. []

Baca Juga: Turkiye dari Eropanisasi, Stres, Hingga Reislamisasi

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Ramadhan 1445 H
Feature
Kolom
Ramadhan 1445 H
MINA Millenia
MINA Sport
MINA Health
Asia
Indonesia