Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior MINA
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
Artinya: “Puasa Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim).
Baca Juga: Zionisme, Virus Jahat dalam Tubuh Kemanusiaan
Rabu 23 Agustus 2017 ini sudah ditetapkan sebagai tanggal 1 Dzulhijjah, baik oleh Jama’ah Muslimin (Hizbullah), Mahkamah Agung Kerajaan Arab Saudi, maupun Kementerian Agama RI.
Ini saatnya calon jamaah haji bersiap melakukan perjalanan ibadah haji yang dimulai dari mabit (menginap) di Mina pada hari Rabu malam kamis (tanggal 8 malam 9 Dzulhijjah), hingga wukuf di padang Arafah sebagai puncak ibadah haji pada Kamis, 9 Dzulhijjah (bertepatan dengan 31 Agustus).
Sementara bagi yang tidak menunaikan ibadah haji, maka saat jamaah wukuf di padang Arafafah tanggal 9 Dzulhijjah itulah, disunahkan untuk melaksanakan Puasa Arafah.
Keutamannya pun sungguh luar biasa, yakni dapat menghapus dosa dua tahun, yakni setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
Baca Juga: Jihad Kita Satu, Musuh Kita Sama: Zionis dan Sekutunya!
Imam An-Nawawi menjelaskan, adapun maksud menghapus dosa dua tahun, setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Maksudnya adalah menghapus dosa-dosa kecil.
Pengertian lainnya adalah bahwa dosa-dosa setahun lalu akan diampuni, dan Allah menjaganya dari melakukan dosa-dosa setahun yang akan datang.
Penjelasan lainnya, seperti dijabarkan oleh Imam Ash-Shan’any dalam Kitab Subulus Salaam, yakni bahwa orang yang berpuasa Arafah tersebut diberi taufiq pada tahun yang akan datang untuk tidak melakukan dosa. Dan itu dinamai dengan penghapusan juga. Atau juga bahwa jika dia melakukan dosa tahun yang akan datang, maka ia diberi petunjuk Allah untuk melakukan sesuatu yang akan menghapuskan dosa-dosa itu.
Juga bisa diartikan dengan pengampunan terhadap dosa-dosa kecil, selain dosa besar. Karena dosa besar hanya bisa dihapus dengan taubat nasuha atas rahmat Allah.
Baca Juga: Perbedaan Haji di Masa Jahiliyah dan Islam
Kesemuanya tetap mengacu pada suatu makna yaitu bahwa dengan berpuasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah dapat menghapus dosa dua tahun, setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
Untuk itu, momentum ibadah terbaik pada 9 Dzulhijjah ini, semoga kita dapat mengamalkannya dan dapat menghapus dosa-dosa kita setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Aamiin. (A/RS2/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Konferensi Kemenangan Gaza Kembali Bergema di Istanbul