Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puasa Nabi-Nabi Terdahulu

Ali Farkhan Tsani - Rabu, 14 April 2021 - 04:13 WIB

Rabu, 14 April 2021 - 04:13 WIB

11 Views

Oleh:  Mustofa Kamal, Pendakwah Medsos, Alumni Tarbiyah Wustho Lampung

Berpuasa di bulan Ramadhan merupakan syariat yang telah ditetapkan oleh Allah bagi orang-orang yang beriman, sama dengan  syariat yang lainya, seperti menegakkan shalat,  menunaikan zakat, hidup bersaudara juga hidup bersatu padu (berjamaah).

Syariat puasa dan kewajiban melaksanakanya ditetapkan oleh Allah dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 183,

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Baca Juga: Aksi Kebaikan, Dompet Dhuafa Lampung Tebar 1445 Makanan Berbuka dan Takjil

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS Al-Baqarah/2: 183).

Ayat ini juga menjelaskan bahwa ibadah puasa telah diwajibkan pula bagi umat-umat terdahulu, namun berbeda cara dan aturanya.

Di dalam ayat dikatakan:

لِكُلٍّ جَعَلْنا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهاجاً وَلَوْ شاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً واحِدَةً وَلكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتاكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْراتِ

Baca Juga: Masjid Sekayu Semarang Cikal Bakal Pembangunan Masjid Agung Demak

Artinya; “Untuk tiap-tiap umat di antara kalian, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kalian dijadikan-Nya satu umat (saja); tetapi Allah hendak menguji kalian terhadap pemberian-Nya kepada kalian, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan (QS Al-Maidah/5: 48).

Menurut ayat di atas ada aturan dan jalan syariat tersendiri dari setiap umat,  dan itu sudah berlaku semenjak Nabi Adam ‘Alaihis Salam. Begitu pula aturan dan syariat tentang ibadah puasa.

Adapun puasanya Nabi-Nabi terdahulu di antaranya adalah:

  1. Nabi Adam ‘Alaihis Salam dalam setiap bulannya berpuasa tiga hari yakni pada tanggal 13, 14 dan 15. Kemudian ini menjadi amalan sunah bagi umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, yang disebut puasa Hari Putih (Yaumul Bidh). Nabi Adam ‘Alaihis Salam juga berpuasa pada setiap tanggal 10 Muharam (Asysyura) sebagai wujud syukurnya, karena pada tanggal dan bulan itu Nabi Adam ‘Alaihis Salam dipertemukan kembali dengan istrinya, Hawa.
  2. Nabi Nuh ‘Alaihis Salam dalam setiap bulanya bahkan sepanjang tahun berpuasa seperti puasanya Nabi Adam ‘Alaihis Salam, yakni pada tanggal 13, 14 dan 15 pada bulan Qomariyah.
  3. Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam gemar berpuasa saat akan dan sesudah menerima wahyu Allah.
  4. Nabi Ya’qub ‘Alaihis Salam sepanjang hidupnya juga senantiasa gemar berpuasa, tapi belum ada riwayat puasa apa.
  5. Nabi Daud ‘Alaihis Salam gemar berpuasa, yakni sehari berpuasa dan sehari tidak berpuasa dalam seumur hidupnya. Puasa Dawud ini kemudian disunahkan bagi umat Islam, dan disebutkan sebagai puasa terbaik setelah puasa Ramadhan.
  6. Nabi Musa ‘Alaihis Salam berpuasa selama 40 hari 40 malam, yang juga diwajibkan bagi umatnya untuk melaksanakannya.
  7. Nabi Yunus ‘Alaihis Salam juga dikenal sebagai Nabi yang gemar berpuasa.
  8. Nabi Ayub ‘Alaihis Salam juga senantiasa berpuasa selama sakitnya, sehingga Allah memberikan kesembuhan.
  9. Nabi Syu’aib ‘Alaihis Salam juga sebagai Nabi yang dikenal rajin melaksanakan puasa.

Selain Nabi-Nabi yang biasa melaksanakan puasa karena menjalankan syariat, ada juga kaum-kaum lain yang biasa berpuasa seperti kaum Yahudi,  penganut agama kristen, penganut agama Hindu,  dan penganut agama Budha.

Baca Juga: Berkah Ramadhan, Wahdah Tebar Paket Sembako

Semoga Allah menguatkan kita dalam melaksanakan ibadah puasa Ramadhan ini. Aamiin. (A/mus/RS2/).

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Riska Gelar Anjangsana Sosial di Rumah Belajar Merah Putih Cilincing

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Ramadhan 1445 H
Feature
Tausiyah