Oleh: Rohullah Fauziah Alhakim / Wartawan MINA
Bulan yang suci telah tiba, bulan keberkahan dan bulan yang penuh ampunan. Mari sambut bulan Ramadhan ini dengan bahagia, sebagai mana perintah Allah dalam firmannya:
قُلْ بِفَضْلِ اللَّـهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ
“Katakanlah: Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (Qs. Yunus: 58).
Baca Juga: Peran Pemuda dalam Membebaskan Masjid Al-Aqsa: Kontribusi dan Aksi Nyata
Pada bulan Ramadhan, kita sebagai umat Islam diwajibkan untuk berpuasa, yaitu menahan lapar, haus serta hawa nafsu. Bulan suci inilah yang melatih kesabaran manusia, sabar untuk menahan apapun yang membatalkan dan mengurangi nilai puasa. Puasa merupakan perisai untuk umat Islam, karena melindungi diri dari berbagai hal buruk yang dilarang oleh Allah Subhana wa ta’ala. Dengan berpuasa itu artinya menyucikan hati, membiasakan kita menghadapi kerasnya kehidupan, serta membebaskan dari perangkap kenikmatan sesaat dunia fana.
Rasul SAW bersabda dalam sebuah hadits, “Puasa adalah perisai. Apabila salah satu di antara kamu menjalani hari puasa maka hendaknya ia tidak berperilaku kotor dan berteriak-teriak. Jika ada seseorang mencelanya atau memeranginya maka hendaknya ia berkata, ‘Aku sedang berpuasa.’” (HR. Bukhari dan Muslim).
Puasa Perisai dari Api Neraka
Puasa menahan semua perilaku buruk yang melanggar larangan Allah serta menyucikan diri. Dengan tidaknya melakukan apa yang Allah larang, maka kita tidak mendapat dosa dan akan terhindar dari api neraka, insya Allah. Seperti sabda Rasul, “Puasa adalah perisai dari api neraka seperti perisai salah seorang di antara kamu dalam peperangan.” (HR. Ahmad dan Ibnu Khuzaimah).
Baca Juga: Langkah Kecil Menuju Surga
Allah maha pengampun lagi maha pengasih, janganlah kamu mengerjakan apa yang dilarang, tapi kerjakanlah apa yang diperintahkan. Wahai umat turunan Adam, jauhilah semua perbuatan yang menjerumuskan ke dalam neraka, sesugguhnya penyesalan hanyalah ada di akhir. Sesal akan menjadi sia-sia apabila telah berada di alam baka.
Puasa Perisai dari Hawa Nafsu
Puasa melindungi diri dari perbuatan maksiat dan perilaku hina, menjadi tameng dalam memerangi hawa nafsu setan yang menipu juga menyesatkan jalan umat Muslim. Puasa Ramadhan maupun puasa sunnah itu merupakan perisai hidup untuk melindungi dari semua godaan yang menjerumuskan.
Seperti orang yang sudah ingin menikah, namun ia belum mampu maka berpuasalah ia untuk menahan gejolak syahwatnya. Puasa juga melatih kesabaran dalam menahan lapar dan dahaga, melatih keikhlasan serta melatih ketabahan. Janganlah kamu jadikan puasa sebagai ajang pamer, menyebut-nyebut dan menunjukkan pada dunia bahwa kamu dalam keadaan puasa agar orang memujimu.
Baca Juga: Akhlak Mulia: Rahasia Hidup Berkah dan Bahagia
Sesungguhnya pujian hanyalah milik Allah, seperti dalam firman-Nya:
الْحَمْدُ لِلَّـهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.” (Qs. Al-Fatihah: 2)
Puasa Perisai dari Keburukan Zaman
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-22] Islam Itu Mudah, Masuk Surga Juga Mudah
Puasa melindungi kita dari berbagai keburukan zaman, dengan berpuasa melatih keprihatinan diri, tidak melakukan foya-foya. Dengan berpuasa semakin mendekatkan diri dan akan terus mengingat Allah. Hingga enggan untuk melakukan pebuatan yang tercela yang dimurkai-Nya.
Menjaga diri dari emosi dan menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. Puasa memberi keindahan yang menghiasi hari-hari kehidupan umat Muslim. Dengan tidak adanya perilaku hina, hidup seakan damai dan tentram. Semua terasa Indah. Ikhwan dan akhwat yang diberkahi Allah mari kita jalankan puasa di bulan yang suci ini dengan ikhlas dan sabar, karena dengan keikhlasan dan kesabaran inilah menjauhkan dan melindungi diri dari semua keburukan yang dimurkai Allah.
Sebagai Muslim, wajib membentengi diri dengan keimanan, agar terhindar dari api neraka, gemuruh nafsu dan keburukan akhir zaman. Semoga umat Muslim selalu dalam lindungan dan selalu diberkahi Allah Subhana wa ta’ala. Amin ya Rabb.(T/Fauziyah/R2)
(Disarikan dari berbagai sumber)
Baca Juga: Baca Doa Ini Saat Terjadi Hujan Lebat dan Petir
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ini Doa Terbaik Dari Keluarga untuk Jamaah Yang Pulang Umrah
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-21] Tentang Istiqamah