Jakarta, MINA — Sekretaris Jenderal Persatuan Parlemen Negara-Negara Anggota OKI (PUIC), Mohammed al-Quraishi Nias, menyampaikan bahwa Indonesia memainkan peran sentral dalam memperkuat solidaritas dunia Islam dan mendukung perjuangan rakyat Palestina di tengah eskalasi genosida di Gaza.
Berbicara dalam seremoni transisi kepemimpinan PUIC di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (14/5), Nias mengecam keras tindakan genosida militer Zionis Israel yang telah menewaskan puluhan ribu warga sipil dan menyebabkan kehancuran menyeluruh di Jalur Gaza dalam 20 bulan terakhir.
Ia menggambarkan situasi tersebut sebagai tragedi kemanusiaan yang luar biasa dan menyerukan solidaritas global untuk menghentikan kekerasan yang terus berlangsung.
“Selama hampir dua tahun terakhir, rakyat Palestina menghadapi penderitaan luar biasa akibat agresi brutal yang belum pernah disaksikan sebelumnya,” ujar Nias dalam pidatonya di hadapan para delegasi parlemen negara-negara OKI.
Baca Juga: Komaruddin Hidayat Terpilih Jadi Ketua Dewan Pers 2025–2028
Ia menegaskan bahwa pengusiran warga Palestina dari tanah mereka bukan lagi sebatas retorika politik kelompok ekstremis, melainkan menjadi kebijakan sistematis yang dirancang oleh pemerintah Israel. Menurutnya, dunia Islam tidak bisa lagi bersikap pasif.
Nias mengajak seluruh negara anggota OKI untuk bersatu menolak segala bentuk penjajahan dan pelanggaran terhadap tempat-tempat suci umat Islam. Ia juga mengusulkan pembentukan dana kemanusiaan internasional guna membantu lebih dari 40.000 anak yatim di Gaza, termasuk anak-anak yang mengalami disabilitas akibat serangan.
Dalam kesempatan tersebut, Nias secara khusus menyoroti Indonesia sebagai aktor penting dalam diplomasi Islam global. Ia menyebut Indonesia bukan hanya negara Muslim terbesar, tetapi juga kekuatan demokrasi terbesar ketiga di dunia, dengan rekam jejak panjang dalam mendukung perjuangan Palestina.
“Indonesia telah berulang kali menjadi tuan rumah bagi forum-forum penting PUIC, dan kontribusinya dalam menggerakkan isu-isu keumatan sangat signifikan,” kata Nias. Ia juga menyampaikan penghormatan khusus kepada Presiden Prabowo Subianto dan Ketua DPR RI Puan Maharani atas peran aktif mereka dalam menyukseskan Konferensi PUIC ke-19 di Jakarta.
Baca Juga: Prabowo Melawat ke Brunei Temui Sultan Hassanal Bolkiah
Menurutnya, kehadiran langsung Presiden RI dalam forum tersebut menjadi bukti komitmen politik Indonesia terhadap misi-misi besar dunia Islam.
Komitmen Reformasi dan Kemanusiaan
Menandai peringatan 25 tahun PUIC, Nias menyebut organisasi ini terus bertransformasi menjadi platform strategis yang responsif terhadap tantangan umat. Dalam dua hari konferensi, berbagai komisi telah bekerja merumuskan solusi konkret atas isu-isu global, dari geopolitik hingga hak perempuan dan keluarga.
“Berbagai komite PUIC telah merumuskan langkah-langkah konkret—mulai dari piagam persaudaraan, inisiatif melawan terorisme dan ekstremisme, hingga perlindungan hak perempuan Muslim,” paparnya.
Baca Juga: Sangiran Menuju Kampung Dunia, Sragen Gaet Dukungan Internasional
Ia menambahkan bahwa dokumen-dokumen ini bukan hanya simbolik, melainkan dirancang untuk memperkuat kelembagaan dan tata kelola pemerintahan yang lebih tangguh di negara-negara anggota.
Menutup pidatonya, Nias menyerukan agar PUIC tidak berhenti pada pertemuan simbolik, melainkan menjadi panggung nyata bagi konsolidasi kekuatan politik dan kemanusiaan dunia Islam.
“Konferensi ini tidak hanya sukses secara teknis, tetapi juga menjadi representasi dari semangat kolaborasi yang tulus,” katanya.
Ia berharap forum ini menjadi energi baru untuk membangun kekuatan bersama menghadapi ketidakadilan global.[]
Baca Juga: MUI Tolak Usulan Kasino Demi PNBP
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Udara Jakarta Hari Ini Memburuk, Warga Rentan Diimbau Memakai Masker