Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pujian Iblis Terhadap Syaitan Pemecah Belah Rumah Tangga

Ali Farkhan Tsani - Rabu, 9 September 2020 - 17:19 WIB

Rabu, 9 September 2020 - 17:19 WIB

40 Views

Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita MINA, Pembina Tahfidzul Quran DTI Foundation

 

Di dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Iblis, pimpinan para syaitan, memuji syaitan yang berhasil memecah belah rumah tangga hingga berujung pada perceraian suami-istri. Na’udzubillah min dzalik.

Sementara godaan-godaan lainnaya dianggap biasa saja. Ini seperti disebutkan pada hadits dari Jabir Radhiyallahu ‘Anhu dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-22] Islam Itu Mudah, Masuk Surga Juga Mudah

إِنَّ إِبْلِيْسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا فَيَقُوْلُ مَا صَنَعْتَ شَيْئًا قَالَ ثُمَّ يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ قَالَ فَيُدْنِيْهِ مِنْهُ وَيَقُوْلُ نِعْمَ أَنْتَ

Artinya: “Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air (laut) kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah salah satu dari bala tentaranya dan melaporkan, “Aku telah melakukan begini dan begitu”. Iblis berkata, “Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatupun”. Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, “Aku tidak meninggalkannya (untuk digoda) hingga aku berhasil memisahkan (bercerai) antara dia (suami) dan istrinya. Maka Iblis pun mendekatinya dan berkata, “Sungguh hebat (syaitan) seperti engkau.” (HR Muslim).

Ini menunjukkan betapa perceraian merupakan pekerjaan yang paling disukai oleh Iblis, dan mendapat apresiasi tertinggi dari Iblis.

Mengenai hadits tersebut, Syekh Al-Hafidz Muhammad ‘Abdurrauf al-Munawi di dalam kitabnya Faidh al-Qadir Syarh al-Jami’ al-Shaghir menjelaskan, “Hadits ini menunjukan peringatan yang sangat menakutkan tentang celaan terhadap perceraian. Hal ini merupakan tujuan terbesar Iblis yang terlaknat, karena perceraian akan mengakibatkan terputusnya keturunan. Sementara bersendiriannya anak keturunan Nabi Adam dapat menjerumuskan mereka ke perbuatan zina yang termasuk dosa besar, dan itu dapat menimbulkan kerusakan.

Baca Juga: Baca Doa Ini Saat Terjadi Hujan Lebat dan Petir

Jika sampai terjadi perceraian, maka akibat kerugiannya adalah bagi umat dan bangsa secara luas. Sebab rumah tangga sebagai miniatur kehidupan masyarakat dan berbangsa, jika tidak harmonis maka akan berpengaruh juga pada keharmonisan kehidupan bermasyarakat.

Dampak lainnya, anak-anaklah yang akan menjadi korban perpisahan kedua orang tuanya. Anak-anak tersebut akan kurang pendidikan, kasih sayang dan perhatian dari salah orang tuanya, karena telah berpisah.

Berikut beberapa tips agar rumah tangga tetap bahkan semakin harmonis dalam ridha Allah, dan dijauhkan sejauh-jauhnya dari perceraian:

  1. Sering-sering mengingat kebaikan pasangan.
  2. Melupakan jauh-jauh ingatan kekurangan pasangan.
  3. Saling becermin, karena pasangan hidup adalah cerminan satu dengan pasangannya. Maka, jika salah satu baik dan berbuat baik, insya-Allah akan berbalik menjadi baik dan lebih baik pasangannya.
  4. Sama-sama mengenang kembali masa-masa indah pada awal-awal pernikahan, yang penuh dengan romantika, mengapa saling memilih.
  5. Saling memperbaiki ibadah kepada Allah, dengan bertaubat dan berbuat kebaikan.
  6. Menggemarkan bersedekah sebagai peredem kesulitan.
  7. Saling menenangkan jika salah satu ada yang marah duluan, salah satu berusaha bersabar dan menenangkan dahulu karena emosi itu umumnya sesaat saja. Tarik ulur, tidak keras dilawan keras, hardikan dibalas umpatan.
  8. Tidak membuka aib pasangan di hadapan orang lain.
  9. Mengajak berembuk, berdiskusi, berkomunikasi, sharing di tingkat keluarga, orang tua dan sanak saudara yang diperlukan, atau dengan ahli agama, asatidz, ulama dsb, untuk mencari solusi permasalahan. Bukan menambah masalah dengan curhat sana-sini.
  10. Saling mendoakan dalam kebaikan, bertawakkal kepada Allah dan mohon perlindungan Allah dari segala tipu daya godaan syaitan yang terkutuk.
  11. Saling berhuznudan kapan pun dan di manapun.

Semoga Allah menjaga keluarga kita dan keluarga kaum Musimin untuk selalu dalam ridha Allah. Aamiin. (A/RS2/RS1)

Baca Juga: Ini Doa Terbaik Dari Keluarga untuk Jamaah Yang Pulang Umrah

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Tausiyah