Jakarta, 8 Muharram 1436/21 Oktober 2015 (MINA) – Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat terpilih menjadi Destinasi Bulan Madu dan Wisata Halal Terbaik Dunia, setelah berhasil merebut dua penghargaan sekaligus di ajang The World Halal Travel Awards 2015 pada 21 Oktober 2015 di Emirates Palace, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Dengan demikian Lombok sebagai World’s Best Halal Honeymoon Destination, menggeser rival-rivalnya, Abu Dhabi, UAE, Antalya-Turki, Krabi-Thailand dan Kuala Lumpur-Malaysia. Demikian Ketua BPPD Nusa Tenggara Barat Taufan Rahmadi mengabarkan kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu dinihari, langsung dari Dubai.
Taufan mengatakan, sedangkan Lombok sebagai World’s Best Halal Tourism Destination, menenggelamkan ambisi tuan rumah Abu Dhabi, maupun Amman-Jordan, Antalya-Turki, Kairo Mesir, Doha-Qatar, Istanbul-Turki, Kuala Lumpur-Malaysia, Marrakech-Moroko dan Tehran-Iran.
Total awards-nya sendiri ada 14 kategori. Indonesia berhasil menembus putaran final di 5 kategori. Yakni, World Best Family Friendly Hotel, World Best Cultural Destination, World’s Best Culinery Destination, World’s Best Halal Honeymoon Destination dan World’s Best Halal Tourism Destination.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Adapun delegasi Indonesia yang hadir di malam awarding itu antara lain Nis Niscaya (Asdep Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika, red), Taufan Rahmadi, Ketua BPPD Nusa Tenggara Barat, Fauzal, Kadispar NTB, Riyanto, pemilik Sofyan Hotel, dan empat tour operator dan pengelola Hotel Swarga Lombok.
“Kami bangga, meskipun deg-degan sepanjang acara sampai pengumuman itu usai,” kata Nia Niscaya dari Abu Dhabi.
Selepas pengumuman, kata Nia, banyak buyers yang lansung datang ke meja Wonderful Indonesia di Abu Dhabi. Mereka bertanya, “Ada apa dengan Lombok? Lombok itu dulu terasa jauh. Sekarang semua orang bertanya-tanya, apa yang terjadi dengan Lombok. Dulu dari no where in the world, sekarang menjadi somewhere in the world.
Ia mengatakan, yang cukup mengagetkan adalah, Malaysia dan Thailand tidak mendapat satu pun penghargaan. Padahal, selama ini jauh lebih banyak turis asal Timur Tengah yang ke Malaysia dan Thailand.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Tahun 2015 ini saja, target originasi Timur Tengah hanya 250 ribu saja. Tahun 2016 kami proyeksikan 310 ribu, dan tahun 2019 direncanakan mampu menembus 560 ribu orang, atau kira-kira dobel dari capaian saat ini,” tuturnya.
Seperti diketahui, sampai dengan Agustus 2015, jumlah wisman yang masuk ke Indonesia meningkat 3%, mejadi 6,3 juta orang. Kenaikan itu tergolong oke, karena tetangga Malaysia turun hingga 8,6%, Singapore juga turun 2,5%. Bulan Agustus 2015, angka kunjungan wisman melalui pintu Soekarno Hatta, Mesir naik 40%. Yang melalui Ngurah Rai, Bali, maka Bahrain naik 52%, UAE naik 41%, Mesir juga naik 23%. Sedangkan pintu Batam, Mesir juga naik 55%.
Ia menambahkan, dengan Bebas Visa Kunjungan (BVK), penghapusan CAIT, dan Cabotase, kata Arief Yahya, diperkirakan bakal mampu mendongkrak kedatangan wisman.
“Karena itu BVK terus kita promosikan di mana-mana. Sekarang punya amunisi baru untuk bahan promosi, yakni Halal Travel, Lombok dan Sofyan Hotel,” kata dia. (L/P010/P2)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)