Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pulihkan Perdamaian di Ukraina, HWPL Kirim Pernyataan Anti-perang ke 192 Negara

Rana Setiawan - Ahad, 6 Maret 2022 - 05:53 WIB

Ahad, 6 Maret 2022 - 05:53 WIB

5 Views

Seoul, MINA – LSM Internasional Heavenly Culture, World Peace, Restoration of Light (HWPL) telah membuat pernyataan anti-perang untuk mengadvokasi kerjasama perdamaian global dan pemulihan perdamaian di Ukraina yang tengah diinvasi Rusia.

HWPL sendiri sebuah LSM internasional yang berbasis di Korea Selatan yang berafiliasi dengan ECOSOC PBB dan Pemerintah Metropolitan Seoul.

Dalam rilis yang diterima MINA, Sabtu (5/3), pernyataan Anti Perang yang dikirimkan ke 192 negara sejak 28 Februari 2022 itu meminta agar Rusia menarik semua militer ke wilayahnya sendiri, komunitas internasional melindungi dan menampung para pengungsi, dan kaum muda global bersatu untuk gerakan anti-perang dan perdamaian.

“Agresi militer terhadap sebuah negara yang berdaulat tidak dapat menjadi solusi untuk masalah apa pun, dan bahaya perang dan konflik kekerasan seperti itu paling parah menghantam warga yang tidak bersalah, termasuk wanita, pemuda, dan anak-anak. … Rusia harus menarik pasukan-pasukannya kembali ke negaranya … (dan kami) meminta semua negara untuk menunjukkan cinta mereka bagi kemanusiaan dengan menawarkan bantuan kepada para pengungsi,” tulis Pernyataan Anti Perang HWPL tersebut.

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

HWPL telah berusaha untuk membangun sebuah jaringan global untuk perdamaian dengan membangun solidaritas di antara para pemimpin dan perwakilan-perwakilan dari bidang politik, agama, pemuda, wanita dan media di dunia.

Selain itu, upaya HWPL pada 2018 telah mengirimkan “surat perdamaian” yang ditulis oleh 580.000 warga di seluruh dunia, mendesak para kepala negara dari 192 negara untuk meminta partisipasi mereka dalam kerja sama perdamaian.

Perang Rusia di Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, telah memicu kemarahan internasional, dan Uni Eropa, Amerika Serikat (AS), dan Inggris menerapkan sanksi keuangan yang keras terhadap Moskow.

Menurut laporan PBB, 331 warga sipil telah tewas dan 675 terluka di Ukraina sejak awal perang. Lebih dari 1,2 juta orang juga telah meninggalkan Ukraina ke negara-negara tetangga, kata Badan Pengungsi PBB.(R/R1/P2)

Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Timur Tengah
Internasional