Seoul, MINA – LSM Internasional Heavenly Culture, World Peace, Restoration of Light (HWPL) telah membuat pernyataan anti-perang untuk mengadvokasi kerjasama perdamaian global dan pemulihan perdamaian di Ukraina yang tengah diinvasi Rusia.
HWPL sendiri sebuah LSM internasional yang berbasis di Korea Selatan yang berafiliasi dengan ECOSOC PBB dan Pemerintah Metropolitan Seoul.
Dalam rilis yang diterima MINA, Sabtu (5/3), pernyataan Anti Perang yang dikirimkan ke 192 negara sejak 28 Februari 2022 itu meminta agar Rusia menarik semua militer ke wilayahnya sendiri, komunitas internasional melindungi dan menampung para pengungsi, dan kaum muda global bersatu untuk gerakan anti-perang dan perdamaian.
“Agresi militer terhadap sebuah negara yang berdaulat tidak dapat menjadi solusi untuk masalah apa pun, dan bahaya perang dan konflik kekerasan seperti itu paling parah menghantam warga yang tidak bersalah, termasuk wanita, pemuda, dan anak-anak. … Rusia harus menarik pasukan-pasukannya kembali ke negaranya … (dan kami) meminta semua negara untuk menunjukkan cinta mereka bagi kemanusiaan dengan menawarkan bantuan kepada para pengungsi,” tulis Pernyataan Anti Perang HWPL tersebut.
Baca Juga: Krisis Wajib Militer Ukraina Sebabkan 100.000 Pemuda Melarikan Diri Dalam 2 Bulan
HWPL telah berusaha untuk membangun sebuah jaringan global untuk perdamaian dengan membangun solidaritas di antara para pemimpin dan perwakilan-perwakilan dari bidang politik, agama, pemuda, wanita dan media di dunia.
Selain itu, upaya HWPL pada 2018 telah mengirimkan “surat perdamaian” yang ditulis oleh 580.000 warga di seluruh dunia, mendesak para kepala negara dari 192 negara untuk meminta partisipasi mereka dalam kerja sama perdamaian.
Perang Rusia di Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, telah memicu kemarahan internasional, dan Uni Eropa, Amerika Serikat (AS), dan Inggris menerapkan sanksi keuangan yang keras terhadap Moskow.
Menurut laporan PBB, 331 warga sipil telah tewas dan 675 terluka di Ukraina sejak awal perang. Lebih dari 1,2 juta orang juga telah meninggalkan Ukraina ke negara-negara tetangga, kata Badan Pengungsi PBB.(R/R1/P2)
Baca Juga: Prancis dan Spanyol Tuntut Pembatasan Hak Veto PBB untuk Keadilan di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pengadilan Kembali Tolak Pengurangan Jadwal Sidang Korupsi Netanyahu
 




 
 
															 
								 








 
															 
															 
															 
															 
															 
 
 
															 
															 
															 
															 
															



 
															 Mina Indonesia
Mina Indonesia Mina Arabic
 Mina Arabic Mina Sport
 Mina Sport Mina Preneur
 Mina Preneur