Kairo, 25 Ramadhan 1434/2 Agustus 2013 (MINA) – Anggota Aliansi Nasional dan mantan Menteri Pembangunan Daerah Mesir, Dr. Muhammad Ali Basyar menyatakan bahwa puluhan diplomat, aktivis HAM dan koresponden berbagai media dunia telah mengunjungi dua lokasi demonstran di lapangan Rabea dan Nahda.
“Puluhan diplomat, aktivis HAM melakukan dialog dengan demonstran terutama kalangan pemuda dan perempuan serta perwakilan berbagai parpol,” kata Basyar sebagaimana diungkap surat kabar Mesir yang dilansir SINAI Mesir dan dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Aliansi Nasional Pro Legitimasi dan Anti Kudeta mengundang organisasi dan aktivis HAM internasional serta media massa internasional untuk mengunjungi dua lokasi demonstran melawan kudeta militer terhadap presiden terpilih, Muhammad Mursi.
Kedatangan diplomat dan aktivis HAM untuk memantau langsung keadaan dan aktivitas demonstrasi melawan kudeta serta memastikan bahwa aksi mereka berlangsung damai.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Basyar juga mengundang seluruh duta untuk menyaksikan langsung bagaimana karakter asli bangsa Mesir dalam menyampaikan aspirasi damai melawan kudeta militer. Ia memastikan bahwa para pengunjung memiliki kekebasan yang penuh mengunjungi demonstran kapan pun mereka mau.
Sebelumnya, kemanusiaan internasional berbasis di Turki, Insani Hak ve Hurriyetleri Insani Yardim Vakfi atau yang dikenal dengan IHH mengirimkan delegasi yang terdiri dari Pengacara Gulden Sonmez (Ketua Komisi HAM dan Hukum IHH), Hakan Albayrak (Penulis dan anggota Dewan Pembina IHH), Izzet Sahin (Anggota Dewan Eksekutif IHH urusan Komunikasi Internasional dan Diplomasi Kemanusiaan), Umit Sonmez (Koordinator Komunikasi IHH) dan Jurnalis Nevzat Cicek untuk mengunjungi Mesir dan melakukan pengamatan serta wawancara secara langsung beberapa pihak mengenai situasi Mesir sebenarnya.
Dalam hasil kunjungan selama empat hari (10-14 Juli 2013) tersebut, IHH merilis sebuah laporan yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi perkembangan di Mesir dalam hal HAM dan situasi kemanusiaan setelah kudeta militer 3 Juli 2013. (T/P02/R2).
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama