Hebron, MINA – Puluhan ekstremis Yahudi di Hebron menyerang Kepala Komando Pusat Militer Israel (IDF), Mayor Jenderal Avi Bluth, Jumat (22/11). Serangan itu terjadi saat para ekstremis melakukan ziarah tahunan di Tepi Barat. Lima orang tersangka ditangkap oleh polisi setelah mereka mengejar Bluth dan tentara yang mengawalnya.
Times of Israel melaporkan, Sabtu (23/11), Kepala Komando Pusat biasanya memiliki hubungan yang penuh dengan para ekstremis pemukim, karena tentara ditugaskan untuk mencoba mengendalikan mereka di Tepi Barat. Namun, kali ini Ekstrimis Yahudi itu menyebut Bluth sebagai pengkhianat.
Militer Israel mengatakan bahwa sekelompok tersangka muda itu mengejar Bluth dan mencoba memblokir jalan keluar yang dibutuhkan militer untuk kegiatan operasional. Tidak ada korban luka yang dilaporkan pada Bluth maupun tentara yang bersamanya.
Setelah lima tersangka ditangkap, kelompok perusuh dibubarkan, kata tentara, seraya menambahkan bahwa mereka mengutuk keras kekerasan tersebut.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Setiap tahun, puluhan ribu Yahudi mengunjungi Hebron untuk menandai pembacaan Taurat tahunan tentang pembelian tanah oleh Abraham dalam Alkitab. Mereka mengeklaim kawasan itu sebagai situs di mana makam leluhur mereka berada di kawasan itu.
Beberapa tahun terakhir ini, para perusuh Yahudi menargetkan penduduk lokal Palestina yang pergerakannya di kota ini semakin dibatasi oleh militer.
Tidak ada komentar langsung mengenai upaya penyerangan terhadap Bluth dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu atau Menteri Pertahanan Israel Katz.
Jumat lalu, militer Israel mengumumkan penghentian perintah penahanan administratif bagi para pemukim Tepi Barat, yang berarti Israel sekarang akan menggunakan kebijakan kontroversial untuk menahan para tersangka tanpa dakwaan hanya terhadap para warga di Palestina. []
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj News Agency (MINA)