Gaza, 13 Rabi’ul Akhir 1436/3 February 2015 (MINA) – Puluhan hewan di lima kebun binatang yang berada di Jalur Gaza, Palestina, mengalami kehausan dan kelaparan akibat agresi Israel terhadap Palestina beberapa waktu lalu.
Hal itu mengakibatkan puluhan hewan di kebun binatang akhirnya mati akibat blokade Israel, Press Tv yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Selasa (3/20.
Mohammed Awaida, pemilik kebun binatang ‘South Forest Park’ di Khan Yunis, mengatakan hewan-hewan itu mati karena petugasnya tidak bisa datang ke kebun binatang untuk memberi makan dan merawat dengan baik karena serangan dan blokade Israel.
“Para penjaga dan petugas kebun binatang berusaha keras menjaga hewan untuk tetap hidup,” katanya, Senin.
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
Dia menambahkan, situasi di Jalur Gaza mustahil untuk dapat memelihara binatang tetap hidup karena tidak ada cukup makanan untuk memberi makan mereka semua.
‘The South Forest Park’ adalah salah satu dari lima kebun binatang yang berada di Jalur Gaza.
Jalur Gaza telah berada di bawah blokade Israel sejak 2007 lalu. Israel mengepung wilayah Jalur Gaza dari dunia luar, menyebabkan krisis ekonomi dan kemanusiaan di wilayah padat penduduk itu.
Agresi Israel
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah
Israel melancarkan serangan terhadap Gaza pada awal Juli 2014 lalu dan kemudian memperluas militernya dengan invasi darat ke dalam wilayah Palestina. Perang berakhir pada akhir Agustus tahun itu.
Lebih dari 2.130 warga Palestina tewas dan sekitar 11.000 orang terluka. Para pejabat kesehatan Gaza mengatakan, korban termasuk 578 anak-anak dan sekitar 260 perempuan. Sekitar 1.500 bangunan dan struktur juga dihancurkan selama serangan Israel.
Membangun kembali Gaza hampir tidak mungkin dimulai dalam waktu dekat, sementara para ahli mengatakan, hal itu akan memakan waktu lama. Bahkan, jika rezim Israel memudahkan blokade di wilayah tersebut. (T/P011/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan