Idlib, Suriah, 22 Dzulhijjah 1436/6 Oktober 2015 (MINA) – Puluhan kelompok suriah/">oposisi Suriah menyerukan persatuan dalam menanggapi serangan udara Rusia dan bersumpah untuk menyerang pasukan Rusia di Suriah.
Empat puluh satu kelompok, termasuk faksi kuat Ahrar al-Sham dan beberapa unit yang berjuang di bawah oposisi moderat Tentara Suriah Merdeka (FSA), mengutuk “aliansi Rusia-Iran menduduki Suriah” dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Senin (5/10).
Oposisi menyeru negara-negara regional untuk membentuk aliansi melawan pasukan Rusia dan Iran yang berperang atas nama rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad, Al Jazeera melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Rusia yang mulai menyerang di Suriah sejak Rabu (30/9) pekan lalu mengatakan, serangannya menargetkan kelompok Islamic State (ISIS/Daesh).
Baca Juga: Houthi Targetkan Pangkalan Udara Israel untuk Kedua Kalinya dalam 24 Jam
Namun, oposisi menuding tujuan Rusia tidak hanya menargetkan ISIS, tapi juga untuk melemahkan lawan pemerintah Assad.
Dari 41 kelompok yang menandatangani pernyataan itu, tidak termasuk kelompok afiliasi Al-Qaeda, Nusra Front, yang telah bergabung bersama Ahrar al-Sham dalam pertempuran menguasai sebagian besar provinsi Idlib di barat laut.
Mahmoud al-Louz, seorang aktivis media di provinsi Homs, mengatakan, Nusra memiliki hubungan baik dengan brigade lain dan rakyat karena melawan rezim.
“Mereka (Rusia) menggunakan kehadiran Nusra sebagai alasan untuk membunuh warga sipil dan melawan oposisi,” kata Louz kepada Al Jazeera.
Baca Juga: Iran Nyatakan Masa Berkabung Nasional Pascaledakan di Pelabuhan Shahid Rajaei
Sementara serangan Rusia telah menargetkan beberapa posisi ISIS dan mayoritas adalah menargetkan basis oposisi anti-pemerintah untuk mencegah mereka maju ke arah provinsi Latakia yang dikendalikan oleh negara dan di mana terdapat pangkalan utama Angkatan Laut Rusia. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: [POPULER MINA] Genosida Israel Hancurkan Rumah Gaza dan Ledakan di Iran