Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puluhan Negara Barat Desak Israel Buka Kembali Koridor Medis Gaza

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 23 detik yang lalu

23 detik yang lalu

0 Views

Krisis di Palestina. (Foto: x)

New York, MINA – Puluhan negara Barat mendesak Israel untuk segera membuka kembali koridor medis antara Gaza dan Tepi Barat yang telah ditutup sejak meningkatnya serangan di wilayah Palestina. Seruan ini disampaikan melalui pernyataan bersama yang dirilis pada Senin (22/9).

Pemerintah Kanada menjadi pihak yang memimpin inisiatif tersebut dengan menyampaikan desakan agar Israel memulihkan akses medis bagi pasien di Gaza, termasuk ke wilayah Yerusalem Timur.

“Sehingga evakuasi medis dari Gaza dapat dilanjutkan dan para pasien memperoleh perawatan yang sangat dibutuhkan,” demikian bunyi pernyataan resmi tersebut yang juga dimuat dalam laporan Al-Jazeera.

Negara-negara yang turut menandatangani pernyataan ini antara lain Austria, Belgia, Prancis, Jerman, Italia, Uni Eropa, dan Polandia. Mereka juga menawarkan dukungan berupa bantuan keuangan, tenaga medis, serta peralatan kesehatan untuk memperkuat layanan medis di Gaza yang saat ini dalam kondisi sangat kritis.

Baca Juga: Super Topan Ragasa Ancam Hong Kong dan Taiwan

Selain itu, negara-negara tersebut mendesak Israel mencabut pembatasan pengiriman obat-obatan dan peralatan medis yang selama ini memperburuk krisis kesehatan di Gaza. Hingga berita ini diturunkan, pihak Israel belum memberikan tanggapan resmi terhadap tuntutan internasional tersebut.

Sementara itu, Israel sebelumnya mengizinkan sebagian warga Gaza untuk menjalani perawatan di negara-negara Arab dan Eropa. Namun, otoritas Palestina menilai langkah tersebut tidak memadai dan menegaskan bahwa akses langsung menuju rumah sakit di wilayah Palestina jauh lebih penting untuk menyelamatkan nyawa warga.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa sistem kesehatan di Gaza berada di ambang kehancuran. Kekurangan obat-obatan, peralatan medis, dan tenaga kesehatan membuat rumah sakit tidak mampu menampung lonjakan korban akibat serangan. Kondisi ini diperparah oleh kelaparan yang melanda warga sipil, termasuk anak-anak, yang memicu kecaman luas dari berbagai negara di dunia.

Sejak awal 2025, serangan intensif Israel ke Jalur Gaza telah menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur kesehatan. Blokade yang diterapkan Israel membatasi masuknya obat-obatan dan pasokan penting lainnya, sehingga rumah sakit hanya mampu beroperasi sebagian.

Baca Juga: Kamala Harris Dukung Kandidat Demokrat Zohran Mamdani di Pilkada New York

PBB dan organisasi kemanusiaan internasional terus menyerukan gencatan senjata dan akses kemanusiaan penuh untuk Gaza. Namun, hingga kini belum ada tanda-tanda kesepakatan yang dapat memberikan perlindungan bagi warga sipil dan memulihkan sistem kesehatan yang hampir runtuh. []

Mi’raj News Agency (MINA) 

Baca Juga: Agenda Sidang Umum PBB Bahas Pengakuan Palestina dan Sanksi Iran, Eropa Dorong Reformasi PBB

Rekomendasi untuk Anda