Nablus, MINA – Sejumlah warga Palestina terluka setelah tentara Israel menyerang mereka pada Senin (15/10). Para warga itu menentang perintah militer Israel untuk menutup sekolah al-Lubban al-Sawiyeh di utara Tepi Barat yang diduduki.
Sumber lokal melaporkan kepada Ma’an News Agency dikutip MINA bahwa orang tua murid dan pejabat Palestina berpartisipasi dalam protes terhadap penutupan sekolah al-Sawiya, telah memaksa tentara Israel untuk mundur pada keputusannya.
Tentara Israel akan menutup sekolah menengah al-Sawiyeh yang terletak di Ramallah-Nablus dengan dalih para siswa melemparkan batu ke arah tentara Israel.
Pasukan Israel menutup jalan menuju sekolah tersebut, upaya mencegah siswa mencapai sekolahnya. Sementara ketika warga Palestina mulai protes penutupan tersebut, pasukan Israel menyerang pengunjuk rasa dan siswa di sekolah, menyebabkan terjadinya bentrokan.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Pasukan Israel menembakkan bom gas air mata kearah siswa, orang tua murid dan pejabat Palestina selama aksi protes penutupan itu.
Israel juga mengunci beberapa siswa di dalam sekolah, mencegah mereka meninggalkan tempat selama bentrokan.
Sumber-sumber medis melaporkan Kepala Dewan Desa al-Lubban Samer Owais terluka akibat peluru baja berlapis karet yang ditembakkan pasukan Israel selama aksi protes, sementara lainnya menderita menghirup gas air mata.
Di antara yang menderita inhalasi gas air mata adalah Menteri Pendidikan Palestina Sabri Saidam.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Selain itu, seorang jurnalis foto, yang identitasnya masih belum diketahui, terluka saat meliput protes setelah terkena gas air mata. Mereka yang terluka kemudian dievakuasi ke rumah sakit terdekat di Kota Nablus. (T/R03/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian