Istanbul, 29 Rajab 1434/8 Juni 2013 (MINA) – Warga Turki yang tergabung dalam gerakan Global March to Jerusalem (GMJ), berkumpul usai shalat Jumat di depan Masjid Al–Fatih Istanbul, serta di depan Kedutaan Besar Israel di Ankara, menuntut pembebasan Al-Quds dan Palestina.
GMJ merupakan salah satu langkah global menggerakkan aksi massa damai di Palestina, di negara-negara tetangga Palestina, di daerah-daerah atau titik terdekat Yerusalem, serta di kota-kota besar di seluruh dunia.
Aksi kali ini menandai peringatan ke-46 pendudukan bagian timur kota Al-Quds, yang meliputi kawasan Masjid Al-Aqsha dan sekitarnya. Aksi tersebut ditujukan bagi warga muslim khususnya dan masyarakat dunia yang mencintai kemerdekaan dan perdamaian untuk menuntut diakhirinya pendudukan Israel terhadap Al-Quds dan Palestina.
Upaya pembebasan Al-Aqsha disampaikan Ketua GMJ Internasional di Yordania, Dr. Ribhi Halloum, yang menyeru umat muslim sedunia untuk bergerak mencegah tindakan Zionis Israel bertindak lebih jauh terhadap kota suci Al-Quds.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
“Umat muslim dunia serta organisasi internasional terkait harus cegah tindakan Zionis Israel yang semakin membahayakan Al-Quds, terutama di Masjid Al-Aqsha,” kata Ribhi Halloum.
Ribhi Halloum mengatakan, GMJ kali ini dinyatakan berhasil dalam pelaksanaannya karena lebih besar. Menurutnya, GMJ kali ini beda seperti GMJ tahun kemarin. Kalau tahun lalu seluruh aktivis berkumpul dalam satu tempat di Lembah Yordania, berbatasan langsung dengan Palestina.
Namun, tahun ini dilaksanakan di daerah negara masing-masing. Tetapi justru pesertanya jauh lebih besar lagi, karena diikuti secara massal di berbagai belahan dunia.
Tuntutan Mavi Marmara
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Sebelumnya, puluhan ribu jamaah dari seluruh Turki menghadiri upacara peringatan tahun ketiga serangan Israel terhadap kapal Mavi Marmara yang mengantar bantuan kemanusiaan ke Gaza diadakan di Masjid Fatih, İstanbul Sabtu (1/6).
Atallah Abu Al-Sabah, Menteri Urusan Tawanan Palestina, mengatakan mereka sangat senang dengan keberpihakan Turki terhadap perjuangan Palestina.
“Darah sembilan syuhada yang meninggal pada Mavi Marmara dalam perjalanan mereka ke Palestina telah bercampur dengan darah kita. Zionis Israel akan habis,” kata Al-Sabah.
Al-Sabah menegaskan tanah Al-Quds segera bebas mengikuti jejak Sultan Al-Fatih.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
“Semua tanah Palestina adalah negeri Islam dan kita akan membuat tanah tersebut bebas lagi, kita mengikuti jalan Sultan Al-Fatih dan Shalahuddin Al-Ayyubi,” tegasnya.
Presiden Yayasan Bantuan Kemanusiaan IHH (İnsan Hak ve Hürriyetleri ve İnsani Yardım Vakfı), Bulent Yildirim berbicara pada acara tersebut, menggambarkan insiden Mavi Marmara sebagai awal dari akhir Zionis Israel, ujarnya seperti diberitakan Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).
“Tuntutan Mavi Marmara terus berjalan membela Palestina sampai blokade terhadap Gaza dicabut dan sampai para perwira militer Israel yang telah terlibat dalam serangan itu ditangkap,” ujarnya.
Dia mengatakan, Mavi Marmara akan berlayar lagi ke lautan Mediterania untuk menembus blokade Israel.
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
Yildirim menyebutkan, hati puluhan ribu orang yang mengambil bagian dalam aksi damai berdenyut dengan hati kaum muslimin di Palestina, Afghanistan, Moro (Filipina Selatan), Kashmir, Pattani (Thailand Selatan), Arakan (Burma), Chechnya (Rusia), Turkistan Timur dan di seluruh dunia.
“Kami terus mengadakan perlawanan di Mesir, Tunisia, Suriah. Kami akan terus melawan di mana-mana hingga berkibar bendera pembebasan di Masjid al-Aqsa, Allahu Akbar,” teriaknya.
Setelah orasi, puluhan ribu warga berbaris dari masjid Al-Fatih menuju komplek pemakaman Edirnekapi, tempat dua syuhada Mavi Marmara, Cevdet Kılıçlar dan Necdet Yildirim dimakamkan.
Kerumunan berjalan di sepanjang Jalan Fevzipasa dikawal tim polisi anti huru-hara. Mereka meneriakkan slogan-slogan, “Muslim tidak tidur, berdiri di belakang saudara-saudaramu” dan “Masjid Al-Aqsha adalah kehormatan kita, .
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
Rombongan warga dari seluruh provinsi berbeda di negara seperti Ankara, Izmir, Sakarya, Balıkesir, Gaziantep, Adıyaman dan Şanlıurfa datang ke İstanbul dengan 120 bus dalam rangka memperingati korban serangan Mavi Marmara tersebut. (L/P02/P04/P06/R1).
Mi’raj News Agency (MINA)