Yerusalem, MINA – Puluhan ribu warga Palestina melakukan salat Jumat di Masjid Al-Aqsa, dan salat jenazah bagi korban kebakaran rumah di Gaza.
Sedikitnya 21 orang tewas, termasuk anak-anak, dan banyak lainnya terluka pada Kamis (17/11) malam, dalam kebakaran besar yang melanda sebuah bangunan tempat tinggal di kamp pengungsi Jabalia, utara Jalur Gaza, menurut sumber setempat.
Sumber-sumber Yerusalem melaporkan, sejumlah besar jamaah melakukan shalat Jumat di tempat suci meskipun ada pembatasan Israel yang diberlakukan di gerbang dan pintu masuk Kota Tua, demikian dikutip dari Palinfo, Jumat (18/11).
Pasukan polisi Israel memasang lusinan penghalang jalan, melakukan pencarian ekstensif dan memeriksa warga Palestina serta kartu identitas mereka dan mencegah banyak dari mereka mencapai situs suci umat Islam.
Baca Juga: 360 Tenaga Kesehatan Ditahan Israel di Gaza Sejak 7 Oktober
Dalam khutbah Jumat, khatib Masjid Al-Aqsa, Syekh Muhammad Salim, menyerukan untuk mengintensifkan kehadiran warga Palestina di tempat suci tersebut.
Dia juga menyatakan pendudukan melancarkan serangan besar-besaran terhadap Yerusalem dan rakyatnya, bangunan dan kesuciannga, menekankan bahwa semua rencana dan kampanye hiruk pikuk ini secara rahasia dan di depan umum tidak sah.
Sebelumnya di pagi hari, ribuan orang melakukan sholat subuh di tempat suci meskipun ada larangan Israel.
Sejak dini hari, ribuan warga Palestina berkumpul di gerbang Masjid Al-Aqsa dalam perjalanan mereka untuk menghadiri sholat subuh, menegaskan hubungan spiritual warga Palestina dengan tempat suci tersebut.
Baca Juga: Gunakan Air sebagai Senjata, Israel Bunuh 700 Warga Palestina
Pertemuan serupa juga dilaporkan di beberapa kota Tepi Barat di tengah partisipasi keluarga para martir dan tahanan Palestina. (T/R7/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemimpin Oposisi Kecam Rencana “Kota Kemanusiaan” Israel di Rafah