Tel Aviv, MINA – Puluhan ribu orang Israel berunjuk rasa menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Ini menandai yang terbaru dalam kampanye yang sudah berlangsung berbulan-bulan atas tuduhan korupsi dan kesalahan penanganan dalam menanggapi pandemi virus corona.
Para pengunjuk rasa berkumpul di ratusan lokasi di seluruh negeri karena penguncian nasional (lockdown) yang melarang melakukan protes di tempat demo biasanya di luar kediaman resmi Netanyahu di Yerusalem.demikian Wafa melaporkan, Ahad (11/10)
Peraturan lockdown saat ini memungkinkan orang hanya berkumpul dalam jarak satu kilometer (kurang dari satu mil) dari rumah mereka.
Unjuk rasa diadakan di pusat Habima Square di Tel Aviv, di mana para pengunjuk rasa berbaris di seluruh kota. Mereka mengibarkan bendera merah jambu dan hitam melambangkan berbagai gerakan protes akar rumput.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Beberapa spanduk, menggunakan nama panggilan Netanyahu, bertuliskan, “Bibi, kamu menghancurkan masa depan saya.” Yang lainnya membaca “Pergi!”.
Gerakan Bendera Hitam, salah satu kelompok yang memimpin demonstrasi, mengatakan demonstrasi dijadwalkan di 1.200 lokasi di seluruh Israel.
Ini adalah hari Sabtu ke-16 berturut-turut di mana demonstrasi dilakukan menentang Perdana Menteri Netanyahu. Protes yang lebih kecil juga akan berlangsung pada hari kerja lainnya.
Netanyahu diadili karena penipuan, pelanggaran kepercayaan dan menerima suap untuk perannya dalam serangkaian skandal, dan para demonstran telah menggelar pertemuan mingguan selama empat bulan terakhir menuntut agar dia mundur. Netanyahu membantah tuduhan tersebut dan menuduh para pengunjuk rasa sebagai “kiri” dan “anarkis”. (T/R4/P1)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj News Agency (MINA)