Manila, MINA – Sekitar 255.000 orang telah meninggalkan rumah mereka menjelang Topan Super Man-yi, yang diperkirakan akan menerjang daratan pada Sabtu (16/11) malam atau Ahad (17/11) dini hari.
“Badai dahsyat yang melanda Filipina meningkat menjadi topan dahsyat pada Sabtu (16 November),” kata prakirawan cuaca negara bagian. Mengutip Asia News, Sabtu (16/11).
“Dampak signifikan hingga parah dari angin dan gelombang badai yang mengancam nyawa,” tambahnya.
Prakirawan cuaca negara menyebut, badai ini akan menjadi badai besar keenam yang menghantam negara kepulauan itu dalam sebulan terakhir.
Baca Juga: Puluhan Anggota Kongres AS Desak Biden Sanksi Dua Menteri Israel
“Dengan embusan angin hingga 230 km/jam, Man-yi diperkirakan akan menghantam provinsi kepulauan Catanduanes yang berpenduduk jarang sebagai topan dahsyat atau intensitas mendekati puncak,” layanan cuaca memperingatkan.
Layanan cuaca itu mengatakan, ketinggian gelombang laut hingga 14 meter diperkirakan terjadi di sekitar Catanduanes, sementara dampak signifikan hingga parah akibat angin topan mungkin terjadi di wilayah yang paling parah terkena dampak, bersamaan dengan risiko tinggi gelombang badai yang mengancam jiwa yang melebihi 3 meter.
Setidaknya 163 orang tewas dalam lima badai yang menghantam Filipina dalam beberapa pekan terakhir yang juga menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal dan menghancurkan tanaman dan ternak.
Pemerintah pada Sabtu (16/11) mengimbau masyarakat untuk mengindahkan peringatan dan mengungsi ke tempat yang aman.
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
“Jika memang evakuasi pre-emptive diperlukan, marilah kita lakukan dan jangan menunggu saat-saat genting baru melakukan evakuasi atau mencari pertolongan, karena jika kita melakukan itu, kita akan membahayakan bukan saja nyawa kita tetapi juga nyawa para penyelamat kita,” kata Wakil Menteri Dalam Negeri Marlo Iringan.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lebih dari 10.000 Warga Israel Bermigrasi ke Kanada Sejak Awal Tahun Ini