Tel Aviv, MINA – Puluhan ribu warga Israel melakukan protes terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ketika agresi Israel menyerang Gaza telah memasuki masa setengah tahun, terhitung sejak 7 Oktober 2023. Mereka mendesak Netanyahu segera mundur dari jabatannya.
Penyelenggara demonstrasi pada Sabtu (6/4) itu mengatakan sekitar 100.000 orang berkumpul di persimpangan jalan Tel Aviv yang berganti nama menjadi “Lapangan Demokrasi” sejak protes massal menentang reformasi peradilan yang kontroversial tahun lalu.
Sambil meneriakkan “pemilihan sekarang”, para pengunjuk rasa menyerukan pengunduran diri Netanyahu segera karena perang di Gaza telah memasuki bulan keenam pada Ahad ini (7/4), mengutip TRT World.
Demonstrasi juga diadakan di kota-kota lain, dengan pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid mengambil bagian di Kfar Saba sebelum keberangkatannya untuk melakukan pembicaraan di Washington.
Baca Juga: Usai Dipercat, Yoav Gallant Bongkar Kelakukan Netanyahu
“Mereka belum belajar apa pun, mereka belum berubah,” katanya pada rapat umum itu.
“Sampai kita memulangkan mereka, mereka tidak akan memberikan negara ini kesempatan untuk maju,” lanjutnya, merujuk pada pemerintahan Netanyahu.
Pada 31 Maret lalu, puluhan ribu warga Israel juga telah melakukan aksi serupa. Mereka berkumpul di luar gedung parlemen di Yerusalem dalam demonstrasi anti-pemerintah terbesar sejak agresi yang dilancarkan negara itu ke Gaza, Palestina pada 7 Oktober lalu.
Para demonstran mendesak pemerintah Israel untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata guna membebaskan puluhan sandera yang masih ditahan oleh Hamas di Gaza dan mengadakan pemilihan umum dini.
Baca Juga: Update Jumlah Korban Syahid di Gaza Menjadi 43.500 Orang
Masyarakat Israel secara luas bersatu mengecam pemerintahannya tak lama setelah serangan lintas batas oleh para pejuang Palestina yang dipimpin Hamas. Israel membalas serangan itu dengan brutal.
Genosida Israel selama enam bulan ini telah menimbulkan perpecahan baru di kalangan pemerintah yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. (T/Ai/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Panggil Ratusan Guru Sekolah untuk Bertempur di Gaza dan Lebanon