Tel Aviv, MINA – Puluhan ribu warga Israel bergabung dalam protes di seluruh negeri menentang rencana Perdana Menteri Benyamin Netanyahu untuk memperketat kontrol di Mahkamah Agung. Demikian dikutip Memo dari Reuters, Ahad, (7/5).
Perombakan yang direncanakan akan memberi kendali kepada rezim atas penunjukan hakim ke Mahkamah Agung dan membiarkan parlemen mengesampingkan banyak keputusan agar dihentikan setelah pendemo mengorganisir beberapa protes jalanan terbesar yang digelar di Israel dalam 18 pekan berturut-turut.
Pemerintah menuduh hakim merebut peran parlemen, dan mengatakan perombakan diperlukan untuk memulihkan keseimbangan antara peradilan dan politisi terpilih.
Kritikus mengatakan itu akan menghilangkan pemeriksaan dan keseimbangan vital yang menopang negara demokratis dan menyerahkan kekuasaan yang tidak terkendali kepada pemerintah.
Baca Juga: Hamas Tegaskan, Tak Ada Lagi Pertukaran Tawanan Israel Kecuali Perang di Gaza Berakhir
Lima bulan memasuki masa koalisi sayap kanan, 74% warga Israel menganggap pemerintah berfungsi dengan buruk, menurut sebuah jajak pendapat yang dirilis oleh penyiar publik Israel pada Jum’at lalu.
Kerumunan berkumpul di pusat Tel Aviv pada Sabtu untuk menunjukkan pembangkangan terhadap rencana yang mereka lihat sebagai ancaman eksistensial terhadap demokrasi Israel.
Saluran 12 Israel memperkirakan 110.000 orang berdemonstrasi di Tel Aviv saja, dengan demonstrasi lain diadakan di kota-kota di seluruh negeri.
“Saya sangat mengkhawatirkan negara saya,” kata pengunjuk rasa Bental Shamir, seorang guru berusia 60 tahun di Tel Aviv. “Saya tidak ingin negara yang korup,” lanjutnya.
Baca Juga: Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Kibarkan Bendera Putih
Perombakan yang direncanakan telah ditunda dalam upaya untuk memberikan waktu bagi Presiden Israel Isaac Herzog, yang memainkan peran untuk menengahi kompromi antara koalisi dan oposisi yang dapat melihat undang-undang tersebut melunak, tetapi sejauh ini pembicaraan kompromi belum membuahkan hasil.
Para pengunjuk rasa mengibarkan bendera biru-putih Israel yang telah menjadi ciri khas protes selama tiga bulan terakhir. (T/B03/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan