Kuala Lumpur, 20 Syawal 1435/16 Agustus 2014 (MINA) – Puluhan ribu umat Islam Malaysia berkumpul di Dataran Merdeka Kuala Lumpur Jumat malam dalam acara do’a bersama bagi umat Islam di Gaza, Palestina yang menderita akibat kejahatan Zionis Israel.
Lebih dari 1960 warga Gaza telah syahid yang mayoritas adalah anak-anak, wanita dan juga orang-orang tua. Sementara, lebih dari 9000 lainnya luka-luka berat dan ringan.
Koreponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Malaysia, Dudin Shobaruddin, mengungkapkan, meski Malaysia hanya memiliki 55 persen penduduk beragama Islam namun tetap lantang mendukung perjuangan Palestina, seakan-akan berada di barisan terdepan dalam perjuangan melawan penjajah Zionis tersebut.
Malaysia kini dalam proses negosiasi dengan pemerintah Mesir untuk membawa masuk lebih 40 ton makanan dan obat-obatan ke Jalur Gaza.
Baca Juga: Belize Bergabung dengan Afsel di ICJ Dalam Kasus Genosida Israel di Gaza
“Lebih dari 60 relawan Malaysa termasuk beberapa relawan ikut bersama membagikan makanan dan obat-obatan untuk warga Gaza,” kata Dudin.
Pemerintah Malaysia juga berkomitmen untuk membawa beberapa korban luka-luka warga Gaza yang terkena penyakit kronis dan mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Malaysia setelah mendapat izin dari pihak yang berwajib di Gaza.
Sebelumnya, Organisasi-organisasi pendukung Palestina di Malaysia mengadakan aksi bertajuk “Bulan Kemarahan Ummat” dengan mengkampanyekan boikot produk-produk asal/berinduk di Amerika Serikat dan Inggris, negara pendukung Zionis Israel.
Sejumlah ormas Islam Malaysia juga menyerukan seluruh negara anggota ASEAN untuk memboikot semua produk dan jasa terkait dengan Zionis Israel.
Baca Juga: Penerima Zayed Award 2025 dari Pejuang Perubahan Iklim hingga Organisasi Kemanusiaan
Kampanye selama sebulan yang disebut Bulan Kemarahan Umat (The Month of Ummah’s Wrath) diluncurkan hari Ahad oleh sejumlah LSM Malaysia, sebagai dukungan terhadap rakyat Palestina yang tanah airnya di jalur Gaza diserbu Zionis Israel.
Menurut Dudin, doa bersama tersebut juga ditujukan bagi tragedi kehilangan Pesawat MH370 pada 8 Maret 2014 lalu, di mana hingga saat ini belum ditemukan.
“Berbagai usaha telah dilakukan yang telah menelan dana jutaan dolar, kata Dudin.
Jatuhnya Pesawat MH17 di wilayah Ukraina pada 17 Juli 2014 lalu yang diprediksi ditembak oleh sekelompok yang tidak bertanggung jawab, yang telah mengakibatkan korban dari semua penumpang dan kru pesawat sejumlah 298 jiwa juga menjadi salah satu agenda doa bersama.
Baca Juga: Demokrat Desak Mulai Kembali Program Relokasi Pengungsi Afghanistan di AS
“Memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas keselamatan, ketentraman, keamanan, dan perlindungan dari segala marabahaya, fitnah dan musibah lainnya,” ujar Dudin.
Doa bersama warga Malaysia itu juga berkaitan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Malaysia yang ke-57, pada 31 Agustus mendatang.
Dudin mengatakan, beberapa tokoh dari kalangan pemerintahan seperti Wakil Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyidin Yasin, serta beberapa menteri di antaranya Dato Sri Ahmad Shabry Cheek, Menteri Telekomunikasi dan Multimedia; Dato Sri Tenku Adanbin Tengku Mansur, Menteri Wilayah; dan Mufti Wilayah Kuala Lumpur Dr.Zulkifli Mohamad Bakri turut menghadiri dan mendukung penuh acara tersebut.
“Acara yang disiarkan secara langsung oleh TV1 Malaysia dan TV Al-Hijrah itu juga turut dimeriahkan tamu undangan Khusus dari Indonesia untuk membacakan Sholawat dan Nasyid yaitu Habib Syeikh Assegaf,” tutur Dudin.(L/P02/P04)
Baca Juga: Trump Klaim Mesir dan Yordania akan Patuhi Usulan Pembersihan Etnis Palestina
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tabrakan Pesawat American Airlines vs Helicopter UH-60 Black Hawk, Ini Reaksi Trump