Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PULUHAN ROHINGYA SELAMAT DARI PENJUALAN MANUSIA

Admin - Ahad, 19 Oktober 2014 - 22:27 WIB

Ahad, 19 Oktober 2014 - 22:27 WIB

723 Views ㅤ

Muslim Rohingya di hutan diselamatkan
Muslim Rohingya di hutan diselamatkan (RNA)

Rohingya-di-hutan-diselamatkan-300x209.jpg" alt="rohingya/">Muslim Rohingya di hutan diselamatkan (RNA)" width="300" height="209" /> rohingya/">Muslim Rohingya di hutan diselamatkan (RNA)

Naypyitaw, 25 Dzulhijjah 1435/19 Oktober 2014 (MINA) – Puluhan Rohingya di perbatasan Bangladesh yang sempat dikirim ke Thailand untuk dijual sebagai budak telah diselamatkan dari hutan di negara Asia Tenggara.

Orang-orang itu dijanjikan pekerjaan dan memiliki gaji, tapi kemudian mereka dibius, diculik dan dikirim ke Thailand dengan perahu, sebagaimana yang diberitakan oleh Rohingya News Agency (RNA) dan dikutip oleh Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Pejabat senior pemerintah dan polisi Thailand di Bangkok dilaporkan tengah berusaha untuk memenjarakan lebih dari 170 korban budak sebagai imigran ilegal dan mencegah mereka kembali ke negara asal mereka.

Pemerintah Thailand membantah tuduhan bahwa telah “menyeret mereka” pada isu perdagangan budak, dan mengatakan justru Bangkok bekerja untuk mengatasi masalah tersebut.

Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi

Menurut angka resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Thailand, sekitar 270 warga Bangladesh dikirim kembali ke asalnya selama beberapa bulan terakhir.

Perdagangan budak memiliki peran penting di bagian selatan Thailand, dengan tokoh-tokoh berpengaruh yang terlibat di dalamnya yang menyebabkan keengganan polisi untuk mengatasi masalah itu.

Masalah ini terungkap, tiga hari setelah dua pria Thailand ditahan atas tuduhan perdagangan manusia. Penangkapan itu dilakukan setelah 53 pekerja asing yang berasal dari Bangladesh dan Myanmar, ditemukan di Thailand selatan.

Pada Maret lalu, Human Rights Watch mendesak Thailand untuk menyelidiki dugaan peran angkatan laut yang dimilikinya terkait perdagangan pengungsi rohingya/">Muslim Rohingya dari Myanmar.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan

rohingya/">Muslim Rohingya di Myanmar telah dianiaya dan menghadapi penyiksaan, pengabaian, dan represi sejak kemerdekaan negara itu pada 1948. Pemerintah Myanmar telah berulang kali dikritik oleh kelompok hak asasi manusia karena gagal untuk melindungi rohingya/">Muslim Rohingya.(T/P004)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Indonesia
Internasional
Wapres RI Ma'ruf Aamiin menghadiri acara Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-44 dan ke-45 di Vientiane, Laos, Rabu (9/10/2024) (Foto: Setwapres RI)
Asia
Internasional
Indonesia