Baghdad, MINA – Puluhan roket kembali menghantam pangkalan AS di Kamp Taji untuk kedua kalinya dalam pekan ini, beberapa hari setelah serangan serupa yang menewaskan dua tentara AS dan seorang tentara Inggris.
Rentetan roket pada Sabtu (14/3) menyerang pangkalan yang menampung pasukan koalisi pimpinan AS, kata pejabat keamanan Irak, Al Jazeera melaporkan.
Tidak ada informasi langsung tentang korban setelah serangan di kamp utara ibu kota Baghdad itu.
Pentagon mengancam serangan balasan setelah serangan mematikan di Irak.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pompeo akan menghadapi Panel House tentang pembunuhan AS terhadap tokoh Iran, Jenderal Qassem Soleimani.
Seorang kolonel Irak di dalam pangkalan itu mengatakan, dia mendengar sedikitnya 10 roket menghantam fasilitas itu dan mendengar sirene meraung.
Tidak ada klaim yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun, AS menyalahkan milisi Irak pro-Iran.
Serangan hari Rabu sebelumnya pada instalasi militer AS merupakan yang paling mematikan sejak serangan akhir Desember yang menewaskan kontraktor AS.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Pada Jumat malam, AS meluncurkan serangkaian serangan udara balasan yang menyerang posisi milisi pro-Iran di selatan Irak, menewaskan lima pasukan keamanan Irak dan seorang warga sipil.
Menyusul serangan udara AS, Presiden Irak Barham Salih mengatakan pada Jumat bahwa “pelanggaran berulang” seperti itu dapat menyebabkan Irak terurai menjadi negara gagal dan menghidupkan kembali kelompok ISIS.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Irak memanggil Duta Besar AS dan Inggris atas serangan udara dini hari yang mematikan. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata