PULUHAN TERORIS TERKAIT IRAN DITANGKAP DI BAHRAIN

 

, 23 Muharram 1437/5 November 2015 – mengatakan, Rabu (4/11) waktu setempat, telah menangkap 47 anggota kelompok yang diyakini memiliki hubungan dengan . Kelompok radikal itu disebut sedang merencanakan serangan dalam beberapa hari mendatang.

Sebuah pernyataan Kementerian Dalam Negeri Bahrain, seperti yang dilaporkan oleh kantor berita negara Bahrain News Agency, mengatakan sejumlah besar bahan peledak dan senjata telah ditemukan di tempat rahasia di beberapa daerah permukiman.

“Hasil penyelidikan dan investigasi menunjukkan bahwa kelompok ini memiliki hubungan dekat dengan Iran dan elemen-elemen teroris yang berada di Iran,” kata pernyataan itu, seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Kementerian juga menyebut beberapa anggota kelompok tersebut menerima pelatihan di Iran tentang cara menggunakan senjata dan memprodukdi bahan peledak.

Pengumuman ini datang di tengah ketegangan yang meningkat antara Bahrain dan Iran. Bulan lalu Manama memanggil pulang duta besarnya di Iran dan juga meminta utusan Teheran untuk meninggalkan Bahrain karena dituding campur tangan dalam urusan monarki.

Protes diplomatik tersebut terjadi sehari setelah negara Teluk Arab itu mengatakan pasukan keamanan telah menemukan sebuah pabrik pembuatan bom berskala besar dan telah menangkap sejumlah tersangka yang terkait dengan Garda Revolusi Iran.

Pemerintah Muslim Sunni Bahrain telah menindak para militan yang menjadi otak serangan bom terhadap pasukan keamanan yang menewaskan beberapa orang tahun ini.

Militan Syiah, yang mayoritas di Bahrain dan memiliki kesamaan ideologi dengan Teheran, disebut kerap melancarkan gerakan yang merusak stabulitas negara kerajaan tersebut dan mencampuri urusan Bahrain.

Bulan lalu, Negara Teluk menuduh Iran melancarkan kampanye ‘terorisme yang disponsori negara’ yang bertujuan menggulingkan monarki.

Para pejabat keamanan Bahrain mengklaim Iran memberikan dukungan perlindungan dan keuangan bagi teroris yang merencanakan serangan terhdap pemerintah Kerajaan Bahrain. Manama mengatakan sejumlah warga Bahrain telah menerima pelatihan berebagai teknik teroris di kamp-kamp yang dioperasikan oleh Garda Revolusi Iran.

“Kami sedang memerangi terorisme yang disponsori negara,” kata Menteri Luar Negeri Sheikh Khalid bin Ahmad Al Khalifa. “Ada sel-sel beroperasi di Bahrain yang melaporkan langsung ke atasan mereka di Iran,” tegasnya, seperti dilansir di The Telegraph.

Pemerintah Baharian membantah tuduhan mendiskriminasikan kaum Syiah. Sementara Teheran juga menampik tudingan ikut melatih atau mensponsori aksi terorisme untuk menggulingkan kekuasaan di Manama. (T/P022/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Syauqi S

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0