Sanaa, 2 Rajab 1436/21 April 2015 (MINA) – Setidaknya 46 orang tewas di Sanaa ibukota Yaman setelah serangan udara Arab Saudi menargetkan basis senjata yang diduga milik kelompok pejuang Houthi.
Pejabat kesehatan mengatakan kepada Al-Jazeera, Senin (20/4), lebih dari 300 orang terluka ketika pesawat tempur menyerang sebuah pangkalan rudal Scud di Faj Attan, sebuah distrik di Sanaa barat, memicu serangkaian ledakan.
Asap tebal hitam membumbung tinggi ke langit, di mana sejumlah rumah dan kendaraan di dekatnya hancur, membuat jalan-jalan penuh dengan puing-puing.
“Ini ledakan terkuat yang disaksikan di Sanaa sejauh ini. Ratusan, bahkan ribuan rumah telah rusak, memaksa ribuan orang meninggalkan daerah,” kata Hakim Al-Masmari, Kepala Editor Yaman Post kepada Al-Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Warga mengatakan, ledakan mengirimkan gelombang kejut di seluruh kota, membuat warga sipil melarikan diri dari rumahnya.
“Rasanya seperti pintu neraka dibuka,” kata seorang warga, Mohammed Sarhan kepada kantor berita Associated Press. “Saya merasa rumah terangkat dan jatuh,” katanya.
Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, pihaknya memanggil utusan Arab Saudi ke Teheran setelah jendela di kedutaannya hancur oleh ledakan itu.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Yaman Riyadh Yassin mengatakan, negara-negara Teluk akan meluncurkan proyek rekonstruksi besar untuk membangun kembali negara itu setelah konflik berakhir.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mohamed Vall Al-Jazeera melaporkan dari kota Jizan dekat perbatasan Yaman-Saudi, Riyadh menargetkan lokasi senjata rudal Scud. Riyadh khawatir jika pejuang Houthi bisa menggunakannya untuk menargetkan kerajaan.
“Saudi takut kalau rudal ini dibawa di dekat perbatasan, akan menimbulkan kerusakan di sana,” lapor Vall.
“Jika (rudal Scud) dimodifikasi, bisa mencapai ratusan kilometer jauhnya,” katanya. (T/P001/R05)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)