Punya 11 Kasus Virus Corona, Taiwan Tak Diundang WHO di Konferensi Darurat

Jakarta, MINA – menyesalkan atas sikap Badan Kesehatan Dunia () yang tidak mengikutsertakannya dalam konferensi darurat pencegahan epidemi, padahal di negara tersebut sudah terkonfirmasi beberapa kasus .

Sebelumya, WHO secara resmi mengumumkan, wabah virus corona baru yang merebak di wilayah Wuhan China adalah Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia ( Public Health Emergency of International Concern, PHEIC).

Saat ini, epidemi telah terkonfirmasi lebih dari 20.000 kasus dan lebih dari 500 orang meninggal.

Negara-negara secara aktif mengambil langkah-langkah pencegahan epidemi, dan para ahli, sarjana, dan pejabat dari negara-negara terkait diundang untuk menghadiri konferensi pencegahan epidemi yang diselenggarakan oleh WHO.

Namun, “Taiwan yang terdekat dengan China dan yang telah memiliki 11 kasus yang terkonfirmasi, belum diundang untuk menghadiri pertemuan WHO tersebut,” kata pernyataan Taipei Economic and Trade Office () di Jakarta yang diterima MINA, Jumat (7/2).

Yang lebih disesalkan lagi, lanjut pernyataan itu, laporan pneumonia WHO di Wuhan bahkan mengabaikan fakta, dengan menghitung jumlah kasus di Taiwan termasuk dalam jumlah kasus di Tiongkok.

Pendekatan WHO dalam memperlakukan Taiwan sebagai bagian dari China secara serius telah mempengaruhi hak dan kesejahteraan 23 juta rakyat Taiwan.

Tidak hanya pemerintah terpilih Taiwan yang tidak dapat berpartisipasi dalam WHO, para ahli Taiwan juga secara sewenang-wenang ditolak untuk berpartisipasi dalam pertemuan teknis tersebut.

“Jika prinsip WHO adalah “Kesehatan Untuk Semua” dan “Jangan Tinggalkan Siapa pun”, maka dapat dikatakan bahwa WHO tidak pernah melakukannya karena orang-orang Taiwan belum diperlakukan seperti itu,” tambah pernyataan itu.

Tindakan ini telah mencegah Taiwan untuk mendapat informasi perkembangan epidemi terbaru dan lengkap dengan tepat waktu, dan tidak bisa terlibat dalam diskusi tentang metode pencegahan dan pengendalian.

Untuk itulah, Taiwan menghimbau Indonesia dan negara-negara lain untuk mendesak WHO agar menyajikan informasi epidemi pneumonia Wuhan dengan benar, dan tidak menyamakan Taiwan dengan China.

Mendesak WHO untuk secara profesional mengundang Taiwan untuk menghadiri semua konferensi anti-epidemi. (R/RE1/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)