Pekalongan, MINA – Kemandirian selama ini menjadi ciri pesantren. Hal ini salah satunya dikembangkan oleh Pesantren PDF Walindo Siti Zaenab Pekalongan. Pesantren tersebut mengembangkan usaha ekonomi hingga bisa mengasuh para santrinya secara gratis.
“Kami sejak awal sudah berniat untuk menggratiskan seluruh biaya santri. Mereka dibebaskan dari segala biaya, mulai dari makan, hingga biaya syahriah (bulanan),” kata Pengasuh Pesantren PDF Walindo Siti Zaenab Pekalongan KH Fardani saat acara Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Pengisian EMIS PDF di Pesantren PDF Walindo Pekalongan belum lama ini sebagaimana keterengan resmi Kemenag yang dikutip MINA, Rabu (11/11).
Pembebasan biaya mesantren ini, lanjut KH Fardhani, tidak terlepas dari usaha produk air mineral dalam kemasan yang dimiliki pesantren. Mereka produk air mineral pesantren ini adalah “Santriqua”.
Keuntungan dari penjualan produk air mineral dalam kemasan ini diwakafkan untuk membiayai santri yang menimba ilmu di pesantren.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Waryono Abdul Ghafur mengapresiasi kemandirian pesantren PDF Walindo. Ia sangat berterimakasih karena pesantren berkontribusi besar dalam mendidik para santri, bahkan tanpa dimintai biaya.
“Saya sangat berterimakasih kepada pak kyai yang mau mengasuh santri secara gratis,” tutur Waryono.
Waryono menambahkan, bahwa produk pesantren ini sangat layak untuk dipasarkan ke khalayak lebih luas. Untuk meningkatkan kapasitas produksi, ia akan menjajaki kerjasama modal dengan Bank Indonesia. Program tersebut, termasuk salah satu program nasional yang digalakkan pasca merebaknya wabah Covid-19, dalam rangka pemulihan ekonomi nasional (PEN).
“Saya akan jajaki kerjasama modal dengan Bank Indonesia,” kata Waryono.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Acara sosialisasi dan bimbingan teknis pengisian EMIS ini, diinisiasi oleh Asosiasi Pendidikan Diniyah Formal (Aspendif) yang berlangsung selama dua hari dengan menghadirkan peserta dari seluruh penyelenggara Pendidikan diniyah formal se-Indonesia.(R/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru