Ambon, MINA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Selasa (29/10) menyalurkan bantuan air bersih ke beberapa lokasi pengungsian warga yang terdampak bencana gempa di kota Ambon dan Kabupaten Maluku Utara.
Gempa telah terjadi pada Kamis, 26 September 2019 lalu pukul 06.46 WIT dengan Magnitude 6,8, demikian JPP melaporkan yang dikutip MINA.
Berdasarkan data PUPR, tercatat sebanyak 11.065 KK atau 45.440 jiwa yang mengungsi di lokasi pengungsian tersebar di enam kecamatan, yakni Kecamatan Nusaniwe 32 KK, Sirimau 352 KK, Baguala 686 KK, Teluk Ambon 109 KK, Leitimur Selatan 89 KK, dan Salahitu 9.797 KK.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dalam masa tanggap darurat, yang paling penting adalah ketersediaan prasarana dan sarana air bersih serta sanitasi untuk keperluan sehari-hari bagi para korban dan pengungsi.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
“Kami sangat concern dengan air bersih terutama di tempat-tempat pengungsian. Kita juga manfaatkan instalasi pengolahan air minum (IPA) terdekat maupun IPA mobile untuk mennyuplai air bersih, khususnya ke posko pengungsian,” ujar Menteri Basuki.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Keterpaduan Pembangunan Achmad Gani Ghazali Akman menjelaskan, bantuan yang diberikan Kementerian PUPR telah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
“Hingga kini kondisi pascabencana belum seluruhnya kembali normal,” sambung Achmad.
“Kementerian PUPR dalam penanganan gempa di Ambon selain memberikan bantuan tanggap darurat, pembersihan, sarana dan prasarana, juga menangani gedung-gedung negara, dalam hal ini ada 3 yakni rumah sakit, sekolah, dan pasar,” papar Achmad. (R/Gun/RI-1)
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Mi’raj News Agency (MINA)