Gaza City, 14 Rabi’ul Awwal 1435/16 Januari 2014 (MINA) – Pasukan penjajah Israel melakukan setidaknya 89 pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di daerah terblokade di Jalur Gaza pada penghujung 2013, Pusat HAM Palestina, Al-Mezan, melaporkan.
Menurut laporan yang dimuat Kantor Berita Palestina Al-Ray dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu, pelanggaran-pelanggar Israel itu menewaskan enam warga Palestina, termasuk seorang anak, melukai sedikitnya 22 warga dan menangkap 15 orang lainnya, termasuk tiga anak-anak.
Al-Mezan menuduh pasukan penjajah Israel melanjutkan pelanggaran sistematis hukum humaniter dan HAM internasional dengan warga sipil, petani, penggembala dan nelayan palestina sebagai sasaran.
Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara
Bahkan, baru-baru ini penjajah Israel melancarkan serangan udara di Jalur Gaza pada Senin (13/1) malam sebagai balasan atas serangan roket dari wilayah Palestina ke selatan wilayah yang dijajah Israel.
Penyerangan terjadi tak lama setelah pejuang Palestina menembakkan dua roket ke padang pasir Negev Selatan, sekitar satu jam setelah mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon dimakamkan di peternakan keluarganya di dekat perbatasan Gaza pada siang harinya.
Serangan udara Israel yang menghantam kamp pelatihan milik kelompok pejuang Jihad Islam Palestina di Khan Younis dan Al-Nuseirat di Gaza Selatan itu melukai seorang anak Palestina berusia tiga tahun.
Pasukan penjajah Israel menargetkan jarak perbatasan satu kilometer bagi Palestina di daerah penyangga (buffer zone) meskipun pengumuman bahwa daerah zona penyangga itu berjarak 300 meter dari perbatasan.
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri
Pusat Al-Mezan melaporkan bahwa pengepungan laut masih terus berlangsung dan nelayan Palestina yang diizinkan untuk menangkap ikan hanya pada jarak enam mil laut dari garis pantai.
Penjajah Israel menduduki wilayah Palestina sejak 1948 yang tak penah dibenarkan oleh masyarakat internasional. Selama lebih dari enam tahun berturut-turut, Jalur Gaza berada dalam mimpi buruk akibat blokade Israel berkelanjutan yang menguras kelangsungan hidup sekitar 1,7 juta penduduk Gaza.
Setelah Hamas memenangkan pemilu pada 2006, sejak Juni 2007, Israel telah memperketat blokade jalur darat dan laut untuk mengisolasi Jalur Gaza dari akses keluar masuk menuju Tepi Barat, termasuk kota Al-Quds di mana Masjid Al-Aqsha berada, dan negara-negara lain di seluruh dunia. (T/P02/EO2/mirajnews.com)
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina