Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pusat HAM Palestina Serukan Mesir Segera Buka Pintu Perbatasan Rafah

Rana Setiawan - Senin, 25 April 2016 - 10:50 WIB

Senin, 25 April 2016 - 10:50 WIB

409 Views

(en.aswatmasriya.com)

Gaza, 17 Rajab 1437/25 April 2016 (MINA) – Pusat Hak Asasi Manusia Palestina, Ahad (24/4), menyerukan kepada pihak otoritas Mesir agar secepatnya membuka pintu perbatasan darat Rafah yang menghubungkan antara jalur Gaza dengan Mesir, secara total, dan tanpa syarat apapun untuk membantu meringankan penderitaan warga Gaza yang memerlukan.

Dalam pernyataan resminya, mereka mengingatkan bahwa otoritas Mesir telah menutup pintu perbatasan Rafah lebih dari 70 hari secara beruntun dan menambah penderitaan warga Gaza yang sedang dilanda berbagai krisis khususnya kemanusiaan dan para pasien serta siswa yang membutuhkan.

Mereka juga menegaskan agar otoritas Mesir tidak memasukkan isu Rafah dalam konflik politik yang terjadi antara dua belah pihak Mesir dan Gaza, demikian laporan Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gaza.

Mereka menjelaskan, pintu perbatasa Rafah terus ditutup oleh otoritas Mesir sejak awal tahun dan hanya dibuka selama tiga hari saja.

Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia

Keputusan tersebut dianggap menambah penderitaan yang dialami lebih dari 30 ribu warga Gaza yang telah terdaftar akan melintasi pintu Rafah yang berusaha mencari solusi dari krisis yang sedang mereka rasakan.

Jalur Gaza Palestina diblokade oleh Israel, dan Mesir sejak 2007, sehingga warga Gaza mengandalkan jaringan terowongan lintas perbatasan untuk mengimpor komoditas yang dibutuhkan mereka, termasuk makanan, bahan bakar, dan obat-obatan.

Sejak penggulingan Presiden Mesir terpilih Muhammad Mursi oleh militer pada 2013 lalu, tentara Mesir telah melakukan upaya untuk menemukan dan menghancurkan terowongan-terowongan tersebut, dengan mengklaim terowongan digunakan untuk mendukung kegiatan militan di Sinai.

Pada September, tentara Mesir mulai membanjiri jaringan terowongan lintas perbatasan dengan air dari Laut Mediterania.

Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah

Sementara dua tahun lalu, pemerintah Mesir mulai mendirikan “zona penyangga” di sepanjang perbatasan dengan Gaza yang diblokade menyusul serentetan serangan militan pada personil keamanan Mesir yang dikerahkan di wilayah bergejolak Semenanjung Sinai. (L/K02/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza

Rekomendasi untuk Anda