Stockholm, 3 Muharram 1437/16 Oktober 2015 (MINA) – Pusat Kajian Islam di Denmark mengungkapkan, orang-orang Muslim di negara itu menjadi lebih taat agama pasca terjadinya penerbitan kartun penghinaan terhadap Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang lalu.
“Umat Islam di berbagai negara selalu makin banyak melaksanakan syari’at agama. Begitu juga umat Islam di Denmark, makin banyak yang dalam proses pendalaman agama Islam,” kata Fatih Alev, ketua Pusat Kajian Islam Denmark dalam sebuah pernyataannya, demikian Onislam dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat (16/10).
Sebuah survei menyimpulkan, 77,2 persen muslim Denmark sepakat, petunjuk Al-Qur’an harus diikuti sepenuhnya. Angka ini adalah peningkatan dari hasil survei tahun 2006 lalu, yang mana ketika itu hanya 62,4 persen yang sepakat.
Ditemukan pula bahwa makin banyak wanita muslim di Denmark mulai sadar bahwa gadis-gadis muslim harus mengenakan jilbab. Kesadaran ini meningkat secara signifikan, dari 28,6 persen pada 2006 menjadi 42,7 persen tahun ini.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Namun demikian, survei juga menyimpulkan, masih ada yang merasa perlu dibolehkannya melakukan hal-hal yang dilarang Islam walau prosentasenya kecil. Ini dihubungkan dengan fakta tentang kehidupan bebas di Denmark selama ini, namun diharapkan meningkatnya kesadaran pada ajaran Islam akan mengatasi masalah ini.
“Kita berbicara tentang cara yang sangat berbeda dari kehidupan antara Denmark dan muslim Denmark. Hubungan kita dengan alkohol dan seks di luar pernikahan adalah berlawanan dengan ajaran Islam,” demikian Folund Thomsen, seorang ilmuwan sosial di Universitas Aarhus, Denmark.
Denmark adalah rumah bagi 260 ribu warga muslim, hanya tiga persen dari 5,4 juta penduduk negara itu. (T/ima/P2)
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)