Pusat Media: 21% Serangan Israel Sasar Awak Media

 

Al-Quds, MINA – Pusat untuk Pengembangan dan Kebebasan Media (MADA) mengeluarkan laporan khusus tentang serangan Israel yang 21% menyasar awak media di kota-kota di Palestina yang diduduki.

“Laporan menunjukkan bahwa 21% dari semua serangan yang dilakukan oleh pendudukan Israel menyerang kebebasan media di Tepi Barat dan Jalur Gaza sejak awal 2016 hingga pertengahan 2018, lebih khusus lagi di Yerusalem,” bunyi laporan yang dimuat PNN News.

“Satu dari lima serangan Israel terhadap kebebasan media di Palestina terletak di dalam kota Yerusalem,” lanjutnya.
Israel khawatir media akan mengungkap praktik-praktik dan serangan pendudukan Israel dan langkah diskriminatif di Yerusalem.

Pendudukan mengizinkan penggunaan berbagai cara terhadap media dan jurnalis untuk mencegah penampilan gambar atau informasi apa pun selain menurut versi Israel, lanjut laporan.

Laporan ini mencakup secara rinci paparan wartawan dan media di kota Yerusalem atas serangan Israel selama periode dari awal 2016 hingga pertengahan 2018.

Israel menurut catatan media telah menundukkan kota untuk kontrol dan hukum sejak pendudukannya pada tahun 1967. Meskipun posisi internasional menolak tindakan ini karena bertentangan dengan hukum internasional.

Laporan itu menunjukkan meningkatnya frekuensi dan intensitas kekerasan di Israel yang menargetkan kebebasan media di kota Yerusalem dibandingkan dengan kota lainnya.

Selama periode dua tahun, Israel melakukan total 833 serangan terhadap kebebasan media di Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem.  Dari jumlah ini, 173 terjadi di dalam kota Yerusalem.

Pelanggaran terhadap Media

Laporan itu menekankan bahwa banyaknya pelanggaran Israel terhadap kebebasan media di Yerusalem adalah bagian dari serangan serius terhadap kehidupan wartawan dan lembaga media serta kemerdekaan bagi media untuk melaksanakan kebebasan pers.

Yang paling menonjol adalah penyerangan fisik yang mengakibatkan cedera, penangkapan, penggerebekan rumah dan lembaga, penyitaan dan penghancuran peralatan, dan pemindahan jurnalis dari beberapa daerah untuk jangka waktu yang lama.

Laporan juga menunjukkan bahwa luka-luka dan serangan fisik berjumlah 71 serangan, atau 41% dari total 173 serangan Israel di Yerusalem.

Laporan itu juga mengacu pada sejumlah pelanggaran yang digunakan oleh otoritas pendudukan Israel untuk menekan pers dan media dan untuk menutupi serangan Israel yang diberlakukan di Yerusalem.

Di antara yang paling menonjol adalah pengusiran jurnalis dari tempat-tempat konflik, mencegah liputan langsung, penuntutan wartawan, dan membatasi mereka dengan berbagai cara untuk merusak kesempatan bagi mereka untuk melanjutkan pekerjaan mereka dan mengakhiri kehadiran media di kota-kota Palestina.

(T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.