Pusat Penelitian Palestina Ditutup Karena Ganggu Kepentingan Israel

Khalil Tafakji (tengah).

Al-Quds, 16 Jumadil Akhir 1438/15 Maret 2017 (MINA) – Polisi dilaporkan telah menutup pusat penelitian di Al-Quds dan menangkap direkturnya yang juga seorang kartografer terkemuka, Khalil Tafakji, dengan alasan menganggu kepentingan Israel.

“Kantor pusat penelitian di Yerusalem Timur itu akan ditutup selama enam bulan,” kata pernyataan polisi Israel, demikian The New Arab melaporkannya.

Dalam keterangannya, Rabu (14/3), Israel beralasan bahwa Khalil Tafakji bekerja untuk dinas keamanan Palestina guna memantau penjualan tanah yang dilakukan orang-orang Arab kepada Yahudi Israel di Al-Quds Timur.

Polisi Israel kemudian merilis penangkapan Tafakji kepada keluarganya pada sore hari waktu penangkapan.

Menteri Keamanan Internal Israel Gilad Erdan menegaskan, Tafakji memiliki tugas untuk merealisasikan rencana dinas keamanan Palestina untuk melemahkan posisi Israel di Al-Quds Timur.

“Tafakji adalah bagian dari rencana dinas keamanan Palestina untuk melemahkan kedaulatan Israel di Yerusalem dan meneror orang-orang Arab yang hendak menjual real estate kepada orang-orang Yahudi di kota tersebut. Saya akan terus bertindak tegas untuk mencegah kedaulatan Palestina di Yerusalem,” katanya.

Sementara itu, pejabat senior Palestina Saeb Erekat dalam sebuah pernyataannya mengutuk keras tindakan ilegal penutupan dan penangkapan tersebut, dan menyebutnya sebagai bagian dari upaya Israel menghapus Palestina.

Khalil Tafakji adalah seorang kartografer yang telah memetakan wilayah Palestina selama puluhan tahun dan telah dikutip oleh para ahli internasional dan dunia pers. Dia bekerja dalam Orient House, sebagai kantor pusat penelitian Palestina di Al-Quds di bawah perlindungan dinas keamanan Palestina. (T/R06/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.