Ramallah, MINA – Pusat Social Sada sebuah inisiatif pemuda Palestina yang memantau platform media sosial, melaporkan bahwa sejumlah platform media sosial sering melanggar palestina/">hak konten Palestina.
Dikatakan bahwa selama bulan Februari, Pusat itu mendokumentasikan 24 pelanggaran di media sosial, yakni Facebook melakukan 18 pelanggaran, Instagram lima pelanggaran, dan Twitter dua pelanggaran, Wafa melaporkan, Kamis (4/3).
Pusat tersebut juga mengatakan, Facebook terus menargetkan konten Palestina dengan beberapa cara seperti membatasi akses, mencegah publikasi, mengurangi interaksi banyak halaman Palestina, dan fitur siaran langsung terus dilarang yang kebanyakan adalah akun dari para aktivis dan jurnalis Palestina.
Sementara itu ribuan orang di seluruh dunia berinteraksi dengan kampanye “Facebook We Need to Talk”, di mana petisi diajukan dengan penandatanganan hampir 53.000 orang ke beberapa cabang perusahaan Facebook yang mengecam situs itu.
Baca Juga: Palestina Hadapi Musim Dingin, Lazismu Kirimkan Pakaian Hangat
Kampanye tersebut memperingatkan tentang eskalasi tindakan Facebook yang sewenang-wenang terhadap konten Palestina, terutama dengan kecenderungan menstigmatisasi kritik terhadap Zionisme dengan anti-Semitisme.
Facebook menganggap istilah “Zionisme” sebagai bagian dari ujaran kebencian. (T/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel di Gaza Akibatkan Jutaan Ton Puing Terkontaminasi Zat Berbahaya