Makkah, MINA – Pusat Studi Arab yang berafiliasi dengan Dewan Ilmu Pengetahuan Sosial Eropa, pada Jumat (13/10) membantah tuduhan atas laporan PBB yang mengklaim bahwa operasi pasukan koalisi Arab menyebabkan korban sipil di Yaman.
Menurut Saudi Press Agency (SPA), wakil ketua dan sekretaris jenderal Pusat Studi Arab Ahmed Abu Saada dan Mahdi Ali, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang menanggapi laporan PBB, pihaknya selalu mengikuti perkembangan di Yaman.
“Kami mengikuti dengan sepenuhnya semua perkembangan baru di Yaman, dan kami melakukan yang terbaik untuk berkontribusi pada klarifikasi fakta dan penolakan atas kepalsuan. Kami baru-baru ini membaca laporan PBB, yang membicarakan tentang korban sipil yang disebabkan oleh operasi pasukan koalisi Arab di Yaman. Ada banyak hal yang harus dibahas mengenai kredibilitas dan validitas laporan tersebut,” katanya.
Pernyataan tersebut sebagaimana dikutip MINA dari Arab News, menambahkan, pihaknya memiliki hak untuk mempertanyakan sumber laporan dan apakah mereka cukup dapat dipercaya untuk diterima ceritanya, metodologi yang digunakan dalam pengumpulan informasi untuk laporan tersebut, dan apakah metode surveinya diikuti dengan tepat untuk mendukung fakta.
Baca Juga: Israel Duduki Desa-Desa di Suriah Pasca-Assad Terguling
Pernyataan itu juga mempertanyakan tujuan di balik laporan tersebut, apakah itu benar-benar dimaksudkan untuk melayani kepentingan terbaik orang-orang Yaman dan memperbaiki keamanan dan kondisi kemanusiaan mereka.
Ditambahkan pula, PBB menolak banyak situasi selama beberapa dekade terakhir untuk menerbitkan laporan tentang kerusakan sipil akibat operasi militer, sehingga menunjukkan standar ganda yang digunakan dalam situasi yang berbeda.
Pernyataan Pusat Studi Arab tersebut menekankan, PBB seharusnya bekerja sama dengan koordinasi bersama koalisi Arab untuk mencegah milisi-milisi bersenjata melukai penduduk sipil.
“Visi kami mengenai situasi ini didasarkan pada penekanan motif etika operasi pasukan koalisi Arab di Yaman,” kata pernyataan tersebut, dan dikatakan pula bahwa lembaga itu bertujuan untuk membantu pemerintah yang terpilih dan mencegah milisi ekstremis melecehkan negara-negara tetangga. (T/B05/ )
Baca Juga: Warga Palestina Mulai Kembali ke Yarmouk Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)