Pusat Studi Palestina: Suhu Rendah, Tahanan Palestina Alami Kondisi Buruk

Tepi Barat, MINA – Pusat Studi melaporkan tahanan Palestina di penjara otoritas Israel mengalami kondisi karena suhu udara berada di bawah rendah, terutama di penjara Israel sebelah selatan sangat kerentanan bagi mereka.

“Suhu udara berada rendah mempengaruhi tahanan Palestina, karena penjara Israel tidak diperlengkapi perlindungan untuk tahanan dari dingin, angin kencang dan hujan lebat. Pusat penahanan yang paling terpengaruh ada di gurun Negev. Hujan membuat atap retak karena bocor dan jendela yang tidak tertutup dengan baik,” kata Juru bicara Pusat Studi Tahanan Palestina dalam siaran pers.

Dia juga mengatakan, para tahanan tidak memiliki selimut dan pakaian pada musim dingin. Penjara administrasi menolak menyediakannya bahkan melalui keluarga dan institusi mereka. Hal itu telah diperburuk  masuknya tahanan baru ke penjara, di mana mereka dipaksa untuk berbagi pakaian dan selimut di penjara, demikian Alray melaporkan dikutip MINA, Kamis (17/1).

Lebih lanjut, menurutnya akibat dari kondisi yang keras ini rentan bagi tahanan Palestina terkena beragam penyakit yang disebabkan oleh dingin dan kelembaban di sel tahanan yang dialami secara bertahun-tahun, dan IPS sengaja tidak memberikan perawatan baik.

“Cuaca tidak baik mempengaruhi kesehatan para tahanan Palestina di tenda-tenda penjara Negev dan Ofer. Air hujan mengalir ke tenda-tenda dan merusak pakaian dan selimut mereka,” kata laporan tersebut.

Dia menuduh IPS sengaja meninggalkan para tahanan dalam keadaan tersebut, tanpa memberikan bantuan darurat atau mendesak untuk melindungi mereka dari udara dingin. Cuaca dingin menyebabkan banyak penyakit dan mempengaruhi kesehatan mental mereka.

Pusat Palestina untuk Hak Asasi Manusia (PCHR) meminta lembaga internasional, terutama Palang Merah membentuk sebuah komite  untuk mengunjungi para tahanan dan melihat kondisi mereka di penjara-penjara otoritas Israel. (T/R03/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)